
MARTAPURA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan melalui dinas sosial setempat menyiapkan 12.000 bungkus nasi setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak bencana alam banjir di Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar.
“Kini telah memasuki hari ketiga untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, yakni makanan korban terdampak banjir di Kecamatan Martapura Timur,” ucap Kabid Penanganan Bencana pada Dinas Sosial Provinsi Kalsel H Achmadi SSos, Selasa (4/2).
Menurut Madi –sapaan akrabnya, pelayanan terhadap korban terdampak bencana banjir ini merupakan wujud perhatian dan kepedulian dan menjadi tugas negara membantu warga yang tertimpa musibah.
“Kita wajib hadir membantu warga yang tertimpa bencana banjir dalam rangka meringankan beban mereka, terutama untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makan dan pakaian,” katanya.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan makanan korban terdampak banjir tersebut, pihaknya membuka dapur umum lapangan modern yang mampu menyiapkan ribuan nasi bungkus sekali masak.
Ia menyebutkan, untuk mengelola dapur umum lapangan yang menyediakan 6.000 bungkus satu kali makan tersebut, pihaknya mengerahkan 23 orang anggota taruna siaga bencana (tagana) di tambah pramuka peduli bencana.
“Kami kewalahan untuk menyiapkan nasi bungkus setiap kali makanan sebanyak 6.000 bungkus, tetapi di tolong masyarakat untuk membungkus nasi tersebut,” ujarnya.
Madi mengatakan, pihaknya membuka dapur umum lapangan di Kecamatan Martapura Timur ini selama lima hari, namun apabila masih diperlukan bisa diperpanjang hingga tujuh atau 10 hari ke depan.
Selain mendirikan dapur umum, pihaknya juga telah menyalurkan bantuan tanggap darurat terhadap korban banjir melalui kepala desa berupa mie instan, air mineral dan paket sembilan bahan pokok (sembako).
Terpisah, Camat Martapura Timur Guslan menyampaikan terima kasih kepada Dinas Sosial Provinsi Kalsel yang telah membuka dapur umum bagi warganya.
Menurutnya, kondisi terkini banjir di Kecamatan Martapura Timur memang sudah mulai surut berkisar antara 15 hingga 30 cm, tetapi di lokasi sejumlah titik terparah banjir kondisi air masih sekitar 30 cm.
“Jumlah rumah di Kecamatan Martapura Timur yang masih terendam banjir akibat meluapnya Sungai Martapura sekitar 4.000 buah, yang di huni mencapai 6.000 kepala keluarga (KK) atau 18.000 jiwa yang tersebar pada 20 desa,” pungkasnya. ani