
BANJARMASIN – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Habib Farhan BSA mendorong upaya PT Angkasa Pura I dalam rencana menambah panjang landasan pacu atau runway Bandar Udara Syamsudin Noor sepanjang kurang lebih 500 meter.
Upaya tersebut dilakukan dalam hal ingin mengembalikan kembali status Bandara Syamsudin Noor menjadi Bandar Udara Internasional.
“Saya sangat mendukung dan turut mendorong upaya PT Angkasa Pura I yang berencana akan menambah panjang runway Bandara Syamsudin Noor,” ujarnya, Kamis (30/1).
Menurutnya, tujuan utama penerbangan Internasional untuk melayani keberangkatan jemaah haji dan umrah yang tiap tahun terus meningkat. “Karena kita tahu Kalsel penyumbang terbesar kuota haji dan umrah se-Indonesia,” katanya.
Selain itu, lanjut Politisi PKB ini, dengan kembali menjadi Bandar udara Internasional maka jemaah tidak lagi transit ke Jakarta atau Sumatera dan lanjut ke Jeddah Arab Saudi. “Kasihan jemaah haji, terutama yang sudah tua-tua kalau di ajak turun naik pesawat. Bisa kelelahan sebelum menuju Mekkah,” ucapnya.
Ia berharap rencana PT Angkasa Pura I menambah panjang runway Bandara Syamsudin Noor segera terealisasi dengan di dukung Pemerintah Provinsi Kalsel.
Sebelumnya, General Manager (GM) PT Angkasa Pura I Bandar Udara Syamsudin Noor Dony Subardono menjelaskan, rencana menambah panjang runway itu dilakukan untuk memenuhi standar bandara Internasional yang sebelumnya status ini sempat disematkan, namun akhirnya di cabut karena beberapa hal, salah satunya landasan pacu yang kurang panjang.
Dony menyampaikan permasalahan ini di tengah pertemuan dengan Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Selatan di lantai 4 gedung DPRD Kalsel, Rabu (8/1) lalu.
“Bandara kita panjang runwaynya kurang, kita hanya 2.500 meter. Sehingga, pesawat hanya mampu membawa maksimal beratnya dua puluh ton,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, kondisi itu mengharuskan pesawat untuk transit, kalau tidak di Jakarta atau di Bandar Udara Internasional Kualanamu Sumatera. “Landing di Kualanamu kemudian mengisi bahan bakar (fuel) lagi, baru lanjut langsung ke Jeddah Arab Saudi,” katanya.
Menindaklanjuti tentang perencanaan memperpanjang landasan pacu ini, Dony mengaku sudah berdiskusi secara intens dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Selatan Roy Rizali Anwar.
Ketika pihak PT Angkasa Pura I berkomunikasi dengan kantor pusat, Bandar Udara Syamsudin Noor dalam proses terus berbenah untuk dapat kembali menjadi Bandara Internasional.
“Namun saat ini Bandar Udara Syamsudin Noor bukan termasuk prioritas. Oleh sebab itu apabila menunggu Angkasa Pura investasi maka akan mengikuti keputusan menteri. Karenanya, PT Angkasa Pura bersama Pemerintah Provinsi Kalsel akan membahasnya lebih lanjut dalam waktu dekat,” pungkasnya. rds