
PELAIHARI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Laut (Tala) menetapkan Bumi Tuntung Pandang masih berstatus siaga bencana.
Penetapan status tersebut merupakan hasil rapat koordinasi (rakor) bersama Pemkab Tala, unsur forkopimda, hingga jajaran terkait lain yang di pimpin Plh Bupati Tala Ismail Fahmi di Ruang Barakat Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Tala, Rabu (22/1) sore.
Sebelumnya beberapa tahapan dan kajian, termasuk kondisi pemantauan langsung di lapangan telah dilakukan dalam beberapa hari belakangan, yang puncaknya pada 21 Januari yang menjadi dasar pertimbangan adanya status ini.
Menurut data Pusdalops BPBD Tala per 22 Januari 2025 hingga pukul 10.15 Wita, terdapat 3.041 unit rumah, 3.194 kepala keluarga, dan 6.095 jiwa terdampak bencana banjir yang tersebar di empat kecamatan, yakni Kurau, Bati-bati, Tambang Ulang, dan Pelaihari.
Data ini belum termasuk Kecamatan Bumi Makmur yang dalam perkembangan terbaru pada rakor ini juga turut terdampak.
“Kita akan terus melakukan pemantauan untuk mengetahui setiap perkembangan di lapangan, termasuk apabila ada fasilitas yang rusak akibat bencana banjir ini,” ucap Fahmi.
Ia menambahkan, pihaknya juga akan terus memastikan kemampuan dan kesiapan logistik untuk penyaluran bantuan akibat bencana banjir dampak dari intensitas hujan yang naik.
“Apabila dibutuhkan, anggaran penanganan terhadap bencana ini juga nantinya ada alternatif lain untuk keperluan mendesak di luar dari anggaran BPBD,” katanya.
Ia pun mengimbau kepada setiap warga yang berada di wilayah rawan bencana agar meningkatkan kewaspadaan serta melakukan koordinasi kepada petugas yang siaga 24 jam di posko maupun area yang ditentukan. ris