
TAPIN – Guna memastikan perusahaan pertambangan batubara di Kalimantan Selatan (Kalsel) benar-benar memperhatikan serta melakukan pengelolaan lingkungan dengan baik, Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalsel bertandang ke dua perusahaan tambang di Kabupaten Tapin, Jumat (10/1) siang.
Di dampingi Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalsel Desy Oktavia Sari, rombongan komisi III mengunjungi PT Binuang Mitra Bersama Blok 2 dan PT Energi Batubara Lestari untuk meninjau kegiatan operasional serta implementasi program pengelolaan lingkungan di lokasi tambang tersebut.
“Kami ingin memastikan bahwa perusahaan tidak hanya memenuhi standar operasional tambang, tetapi juga menjaga keseimbangan lingkungan. Ini penting agar masyarakat sekitar tidak terkena dampak buruk akibat eksploitasi sumber daya alam, khususnya reklamasi pascaaktivitas ambang,” ujar Desy.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara perusahaan tambang dan pemerintah daerah untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.
Secara umum, ia mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan, tetapi perusahaan juga harus terus meningkatkan inovasi dalam teknologi ramah lingkungan dan melibatkan masyarakat sekitar dalam program-program mereka dengan Corporate Social Responsibility (CSR) yang lebih tepat sasaran.
Dalam kunjungan tersebut, pihak perusahaan memaparkan berbagai program pengelolaan lingkungan yang telah mereka lakukan, seperti reklamasi lahan pascatambang, pengelolaan limbah tambang, dan upaya pelestarian sumber daya air, salah satunya PT Binuang Mitra Bersama Blok 2 memamerkan proyek penghujauan dengan metode hydrosheeding.
Direktur Utama PT Binuang Mitra Bersama Blok 2 Abdul Aziz Noor Hydroseeding menyebutkan, metode penanaman rumput atau tanaman dengan cara menyemprotkan campuran benih, air, pupuk, dan bahan perekat (mulsa) ke permukaan tanah. Campuran ini membantu benih tumbuh lebih cepat dan merata, serta mencegah erosi tanah.
Metode ini menuai apresiasi dari sejumlah anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalsel kala itu, tak terkecuali HM Rosehan NB.
Rosehan mengatakan, metode ini merupakan suatu hal yang positif, karena hydrosheeding dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan mempercepat rehabilitasi lahan. Ia menekankan hal ini layak untuk di contoh para pengusaha tambang. rds