Mata Banua Online
Selasa, Oktober 14, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

AKS Identifikasi Risiko Stunting

by Mata Banua
11 Desember 2024
in Daerah, Martapura
0

 

ARAHAN – Wakil Bupati Banjar yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Banjar Habib Idrus Al Habsyie, memberikan arahan saat membuka Diseminasi AKS 2 tahun 2024.

MARTAPURA – Audit Kasus Stunting (AKS) penting dilakukan untuk mengidentifikasi risiko terjadinya stunting pada kelompok sasaran, guna mengetahui penyebabnya sebagai upaya pencegahan dan perbaikan tata laksana kasus serupa.

Berita Lainnya

BPBD Gelar Rakor Rehabilitasi dan Rekonstruksi Tahun 2025

BPBD Gelar Rakor Rehabilitasi dan Rekonstruksi Tahun 2025

13 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\13 Oktober 2025\2\Satgas MBG Awasi Proses Produksi.jpg

Satgas MBG Awasi Proses Produksi

12 Oktober 2025

Hal ini disampaikan Wakil Bupati Banjar Habib Idrus Al Habsyi selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Banjar, saat membuka Diseminasi AKS 2 tahun 2024 di Hotel Grand Qin Banjarbaru, Selasa (10/12).

“AKS penting dilakukan untuk mengidentifikasi risiko terjadinya stunting, dan untuk mengetahui penyebabnya,” ucapnya.

AKS dilakukan juga untuk menganalisis faktor risiko terjadinya stunting pada baduta (anak usia dibawah dua tahun)/ balita, dan memberikan rekomendasi pada penanganan kasusnya, sebut wabup.

Menurutnya, beberapa tahapan sudah dilaksanakan, dari Rapat Koordinasi Stunting dengan agenda Manajemen AKS 2 pada 23 Oktober, pengisian kertas kerja AKS 2 pada 4 hingga 26 November, verifikasi sasaran dan kajian tim pakar pada 4 Desember, serta diseminasi AKS 2 yang dilaksanakan saat ini.

Wabup berharap, hasil kajian dan rencana tindak lanjut dari AKS ini tetap dikawal, dan hasilnya dapat dimanfaatkan dalam program percepatan penurunan stunting di periode berikutnya.

Ketua Tim Audit Kasus Stunting Kabupaten Banjar Dian Marliana menjelaskan, pelaksanaan diseminasi AKS 2 ini lokusnya pada kecamatan yang angka stuntingnya tinggi berada di 6 kecamatan, yaitu Kecamatan Martapura, Martapura Barat, Astambul, Karang Intan, Beruntung Baru, dan Sambung Makmur.

“Sasarannya calon pengantin, ibu hamil, baduta dan ibu pasca salin,” ujar Dian Marliana.

Dian mengatakan, dilakukan rencana tindak lanjut yang harus ditangani pada sasaran tersebut, dan tim pakar sudah bertemu dengan sasaran dan mengetahui kondisinya.

“Salah satunya melihat kondisi ibu hamil yang mungkin Hb dan berat badannya rendah, akan dilakukan rencana tindak lanjut dari Puskesmas dan Tim Pendamping Keluarga,” kata Dian.

Ia berharap, dengan sasaran yang ada bisa dilakukan intervensi terhadap kasus-kasus stunting yang baru, sehingga angka stunting di Kabupaten Banjar bisa diturunkan.

Turut hadir pada acara itu, anggota TPPS dari berbagai SKPD, mitra kerja TPPS dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan ULM dan STIKES Intan Martapura, tim pakar AKS, para camat wilayah AKS 2, dan Kepala UPTD Puskesmas. ril/dio

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper