
PELAIHARI – Selain stunting Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut juga menangani beberapa kasus seperti DBD dan TB.
“Untuk tahun 2024 kasus DBD yang mengakibatkan korbannya meninggal dunia ada dua,bagi warga hendaknya waspada karena menghadapi musim hujan yang biasanya rentan akan penyakit,”kata dr Isna Farida Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut.
Untuk mengatasi kasus DBD dengan pola hidup sehat yakni 3M, menguras tempat penampungan air,menutup penampungan air dan mengubur barang-barang bekas.
Sedangkan untuk pengidap TBC di Kabupaten Tanah Laut cukup banyak dan bagi pengidap diharapkan untuk mengikuti pengobatan rutin selama enam ulan.
Bagi pengidap TBC, ini merupakan penyakit menular dan banyak istilahnya dan diharus mengonsumsi obat yang diberikan pemerintah selama enam.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya menjaga kesehatan pihak Dinkes akan menerapkan Integrasi Layanan Primer (ILP), yang mana ILP itu layanan yang di Pustu dan posyandu semua layanan dibuka, dengan membuka pelayanan kesehatan kepada semua usia .
“Semua dilayani untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, kalau semua terlaksana maka nantinya akan didapat kesehatan masyarakat secara real dan untuk menghemat biaya.
Tujuan untuk mendeteksi secara dini, terutama jumlah masyarakatnya, baik lansia, anak-anak atau balita, jumlah usia subur dan jumlah yang menderita penyakit,”tuturnya.
Menurutnya, pihaknya juga tidak hanya fokus kasus stunting pada balita atau ibu hamil saja, namun juga semua usia, karena selain kasus stunting ada juga kasus atau penyakit yan berat.
“Untuk Tanah Laut ada tiga penyakit yang banyak Yakni hipertensi, kecing manis dan kunker, Namun kita upaya untuk melakukan pemeriksaan atau mendeteksi kunker rahim dan payu dara. Yang paling banyak hipertensi dan kecing manis, penyebabnya pola hidup kurang sehat,”jelasnya. ris