
BARABAI – Pjs Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) H Faried Fakhmansyah mengaku bangga atas terbentuknya kawasan siaga bencana (KWSB) yang meliputi 11 kecamatan di daerahnya.
“Saya bangga atas terbentuknya KWSB di Kabupaten HST sebagai langkah melakukan penanggulangan bencana,” ujarnya dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Bidang Pemerintahan Achmad Zain pada apel siaga pengukuhan KWSB, Sabtu (23/11).
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Kalsel dan Kementerian Sosial (Kemensos) yang telah berkontribusi dalam pembentukan KWSB di Kabupaten HST.
Pembentukan KWSB di Kabupaten HST tersebut di hadiri Pendiri dan Pencetus Tagana Indonesia Andi Hanindito dan Kabid Penanganan Bencana pada Dinas Sosial Provinsi Kalsel H Achmadi SSos.
Terbentuknya KWSB di Kabupaten HST ini merupakan bentuk nyata terwujudnya kebersamaan kesiapsiagaan semua komponen masyarakat di Kabupaten HST dalam menghadapi bencana.
Melalui KWSB ini, diharapkan mampu meningkatkan kemampuan masyarakat dalam penanggulangan bencana dengan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang sigap dan tanggap dalam menghadapi bencana.
“Saya juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Sosial dan Dinas Sosial Provinsi Kalsel yang telah berkontribusi meningkatkan sumber daya manusia dalam menghadapi bencana di HST,” katanya.
KWSB di Kabupaten HST tersebut, meliputi Kecamatan Hantakan, Batu Benawa, Barabai, Pandawan, Batang Alai Selatan (BAS) Batang Alai Timur (BAT), Limpaso, Labuan Amas Selatan (LAS), Labuan Amas Utara (LAU) dan Haruyan.
Terpisah, Kabid Penanganan Bencana pada Dinas Sosial Provinsi Kalsel H Achmadi SSos menambahkan, pembentukan KWSB yang ketiga di Kalsel ini menggunakan prinsip pengurangan bencana berbasis komunitas.
Menurut Madi –sapaan akrabnya, melalui KWSB ini bisa dilakukan pencegahan, yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan dan atau mengurangi ancaman bencana.
Selain itu juga mitigasi bencana, yakni mengurangi resiko bencana melalui pembangunan fisik maupun meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana sebagai bentuk ketahanan bencana.
Pembentukan KWSB tahun 2024 ini merupakan ketiga, karena tahun 2023 lalu telah dibentuk dua daerah menjadi kawasan siaga bencana, yakni Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Tanah Bumbu (Tanbu).
Madi menjelaskan, sebelum pembentukan KWSB tersebut pihaknya akan memberikan pelatihan kepada 150 orang warga meliputi unsur oragnisasi perangkat daerah, tokoh pemuda, masyarakat dan tokoh agama.
Selain itu, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK), pekerja sosial masyarakat (PSM), taruna siaga bencana (Tagana), penyandang disabilitas yang memiliki kemampuan dalam penanganan bencana dan Satgas pramuka peduli.
Tujuan pembentukan KWSB untuk memberikan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang bahaya dan risiko bencana, membentuk jejaring masyarakat siaga bencana berbasis masyarakat di daerah rawan bencana.
Meningkatkan potensi masyarakat dalam penanganan bencana, memperkuat keterampilan masyarakat dalam penanganan bencana, mengoptimalkan sumber daya alam dan manusia dalam penanganan bencana di daerah rawan bencana. ani