Kamis, Agustus 21, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Berwirausaha, Kenapa Tidak?

by Mata Banua
14 Agustus 2024
in Opini
0
D:\2024\Agustus 2024\15 Agustus 2024\8\Muhammad Aufal Fresky 1.jpg
Muhammad Aufal Fresky (Penulis buku Empat Titik Lima Dimensi)

 

Dalam banyak seminar kewirausahaan, kerap kali muncul pernyataan bahwa siapapun bisa menjadi pengusaha. Tidak peduli asal-usul ataupun latar belakangnya, selama ada kemauan menjadi pengusaha, pasti ada jalan. Memang, sekilas ketika direnungkan betul, seolah segampang membalikkan telapak tangan. Nyatanya, ketika dihadapkan pada realitas, ternyata banyak hal yang dibutuhkan, seperti halnya modal. Dalam hal ini, modal tidak hanya dalam bentuk uang. Bisa juga modal pengetahuan atau bahkan jaringan pertemanan yang nantinya bisa membantu kita membangun dan mengembangkan bisnis kita. Hanya saja, sebagian dari kita beranggapan modal uang adalah satu-satunya modal yang paling penting untuk memulai roda usaha. Seolah tanpa uang, semuanya tidak bisa dimulai. Padahal, di era sekarang, di mana digitalitasi semakin canggih dan setiap orang bisa terhubung, kita bisa memulai jualan tanpa harus produksi sendiri. Bahasa kekiniannya yaitu dengan menjadi reseller.

Artikel Lainnya

Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Krisis Gaza (Pelaparan Sistemis) dan Momentum Kebangkitan Umat

20 Agustus 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Wisata Gunung Kayangan: Pesona Alam Terbengkalai

20 Agustus 2025
Load More

Tentu saja tidak ada jalan instan untuk mendapatkan kesuksesan. Membangun usaha, tidak semudah yang disampaikan para motivator. Apalagi mempertahankan dan mengembangkan usaha yang telah dimulai. Perlu semangat yang berkobar-kobar dan ketangguhan diri. Kita perlu tertatih-tatih dahulu dalam membangunnya. Yang terpenting menikmati setiap proses yang akan dilalui.

Saya pribadi percaya betul bahwa pengusaha-pengusaha sukses, di bidang apapun, pasti telah melewati banyak rintangan. Telah melalui suka duka, alias sudah makan asam manisnya kehidupan. Terkadang kita hanya melihat hasil atau pencapaian yang nampak dari pengusaha-pengusaha sukses tersebut. Tapi tidak mau mencoba untuk menelusuri lebih dalam apa yang telah dilakukan oleh mereka selama membangun usahanya. Kepahitan apa yang telah dialami mereka. Saya kira, banyak contoh pengusaha yang memang memiliki spirit juang yang patut ditiru. Tak kenal menyerah. Berani bermimpi dan mengambil peluang yang ada di depan mata.

Bahkan, tidak hanya itu, mereka berani mengambil risiko besar untuk mengembangkan usahanya. Tentu saja, tidak hanya berani, pasti ada perhitungannya. Kalau sekadar nekat, namanya ceroboh. Tapi itu sebenarnya juga tidak terlalu menjadi persoalan besar. Kita bisa belajar dari pengalaman ceroboh tersebut agar kelak tidak jatuh di lubang yang sama.

Arinya apa? Setiap kendala mesti dihadapi dengan penuh optimisme dan pikiran positif. Bisa jadi kendala tersebut adalah pintu awal yang membuka banyak kesempatan bagi kita untuk membesarkan bisnis yang telah kita bangun. Persoalannya, apakah kita berani untuk memulai usaha? Apakah kita bisa konsisten menjalankan usaha yang telah kita bangun? Berani memulai dan bertekad untuk tetap istikamah itu menjadi dasar untuk mengembangkan usaha kita. Sekeras apapun badai yang menerjang, selama keyakainan dalam hati tetap kokoh, insya Allah kita bisa melewatinya meskipun seaindanya nanti harus merangkak tertatih-tatih.

Yang terpenting adalah terus bergerak tiada henti. Maka perlu kiranya, bagi siapa saja yang hendak menjalankan usaha agar memantapkan niatnya terlebih dahulu. Temukan alasan yang kuat, hal apa yang mendorong kita menjadi seorang pengusaha. Dengan menemukan motivasi dalam diri, kita bisa lebih bersemangat untuk menuntaskan ragam persoalan yang nantiya dihadapi. Baik yang kecil, sedang, maupun besar. Masalah-masalah yang dihadapi tersebut sebenarnya adalah untuk mendewasakan diri. Membuat pribadi sang pengusaha jauh lebih matang lagi. Dibentuk secara perlahan oleh keadaan yang tidak nyaman. Sehingga menjadi pribadi yang tangguh. Sebab, kepribadian seorang pengusaha yang ideal adalah tidak gampang menyerah dan selalu bangkit ketika jatuh.

Baiklah, kembali lagi terkait bagaimana memulai usaha. Hemat saya, mengutip apa yang pernah disampaikan oleh Ustad Yusuf Mansur, bahwa untuk mencapai kesuksesan, termasuk di bidang usaha, kita harus berani bermimpi, berdoa, dan bertindak (bergerak). Istilah lainnya yaitu dream, pray, action (DPA). Setiap pengusaha mesti memiliki mimpi yang besar. Mengerti betul apa cita-cita yang hendak diraihnya. Memegang erat-erat tersebut. Bahkan, tidak cukup diingat dalam alam pikiran. Perlu ditulisakan dalam buku jurnal kita Impian-impian tersebut. Agar tidak gampang dilupakan. Bisa melekat dan semakin diingat. Kemudian jangan pernah tinggalkan doa. Siapaun kita, apapaun usaha yang akan kita jalani nantinya, jangan pernah tinggalkan Allah SWT.

Sebab, pada hakikatnya manusia hanya bisa berkehendak, yang menentukan dan memutuskan segala sesuatunya adalah Allah. Kita hanya berupaya menjemput rezeki lewat usaha. Yang mengatur dan membagikan rezeki adalah Allah. Bahkan, Allah juga yang bisa menunjukkan jalan bagi kita terkait bagaimana membangun dan memajukan usaha kita. Jadi, perlu melibatkan Allah dengan cara terus-terusan berdoa meminat bantuan dan pertolongannya. Sebab, Dialah yang Maha Mengetahui masa depan kita. Allah lah yang mengeerti betul apa yang terbaik bagi kita. Termasuk dalam dunia usaha. Kemudian, terakhir adalah mulai bergerak.

Visi tanpa aksi ibarat mimpi di siang hari. Hanya akan menjadi angan-angan kosong. Jadi, yang membedakan orang sukses dan belum sukses adalah keberanian untuk melangkah dan terus bergerak. Ide-ide cemelang hanya akan menjadi sebatas ide tanpa kemauan untuk merealisasikannya. Seorang pengusaha sebenarnya merupakan eksekutor ide. Dia tidak sekadar mampu menghasilkan ide-ide kreatif, tetapi juga mampu menjadikan ide kreatif tersebut menjadi sebuah produk/jasa yang bernilai. Bahkan dengan keunikannya tersebut bisa menciptakan daya tarik bagi konsumen.

Jadi, dari paparan di atas, bisa diambil benang merahnya yaitu bahawa setiap dari kita memiliki peluang yang sama untuk menjadi pengusaha.

Persoalannya mau atau tidak? Kalau mau, silakan cari sendiri apa yang dibutuhkan untuk menjadi pengusaha di bidang yang akan kita geluti nanti. Jangan pernah bosan atau lelah untuk belajar. Setiap pengusaha adalah pembelajar sepanjang hayat. Belajar dari orang lain, dari lingkungan, bahkan belajar dari pengalaman kita sendiri. Terakhir, temukan alasan terkuat Anda, kenapa ingin menjadi pengusaha? Selama Anda berpikir Bisa, insya Allah pasti bisa. Sebab, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini selam kita yakin dan melibatkan Allah dalam setiap gerak-gerik kita.

 

 

Tags: BerwirausahaMuhammad Aufal Fresky
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA