
Setelah memantapkan diri sebagai Gerbang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Paman Birin mengukir semangat Kalsel Babussalam, sebuah semboyan yang mengandung makna cita-cita luhur untuk mewujudkan spirit pembangunan Kalsel sebagai Pintu Keselamatan bagi seluruh masyarakat.
“Hari Jadi ke-74 Provinsi Kalsel menjadi momentum bagi kita untuk merefleksikan segala progres pembangunan daerah selama satu dekade terakhir,” katanya.
Pertama, lanjut dia, pembangunan kualitas sumber daya manusia merupakan dasar pencapaian sebuah pembangunan. Saat ini, indeks pembangunan manusia di Kalsel mengalami lompatan signifikan, yakni dari 69,65 pada tahun 2017 hingga mencapai 74,66 pada tahun 2023.
Lompatan tersebut merupakan akumulasi dari pertumbuhan IPM yang konsisten atas dasar keinginan kuat dalam mendorong kemajuan kualitas hidup seluruh masyarakat.
Kedua, pembangunan infrastruktur saat ini sudah sedang dan akan terus berlangsung. Kurang lebih 927 kilometer jalan tetap terpelihara dan dalam kondisi mantap untuk menjaga kelancaran arus transportasi dan ekonomi masyarakat.
Lebih dari 120 kilometer ruas jalan baru juga telah di bangun sejak 2016 untuk memperkuat konektivitas antarwilayah di Kalimantan Selatan. Selain itu, setidaknya sembilan jembatan baru di bangun, jalan bebas hambatan Batulicin-Banjarbaru, Masjid Syekh Arsyad di Kompleks Perkantoran Pemprov Kalsel, Tugu nol kilometer, hingga GOR Paman Birin.
Tidak hanya itu, Kalsel di tahun 2024 telah mampu mengentaskan 1.438 kategori desa tertinggal dan sangat tertinggal periode 2016–2021, dengan Indeks Desa Membangun mencapai 0,79 persen. Angka ini melampaui rata-rata nasional (pencapaian ini dua tahun lebih cepat dari target).
Kemudian, 88 persen desa di Banua telah berstatus desa mandiri dan maju. Kemajuan itu juga di dukung perkembangan rasio elektrifikasi atau listrik masuk desa yang mencapai 99,25 persen.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalsel, presentase penduduk miskin per bulan Maret 2024, Kalsel berada di nomor dua terendah se-Indonesia setelah Bali secara nasional.
Ketiga, di bidang lingkungan hidup. Di bawah komando Paman Birin, Kalsel memiliki komitmen kuat menghijaukan Indonesia melalui program revolusi hijau. Lahan seluas 184.102 hektare berhasil dipulihkan, sehingga lahan kritis yang semula 642.580 hektare kini turun menjadi 458.478 hektare.
Pencapaian ini selaras dengan peningkatan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kalsel dari 61,94 pada tahun 2019, merangkak naik menjadi 73,5 pada tahun 2023. adp