
BANJARMASIN – Banjarmasin kini memiliki 59 buah kampung dengan program kampung iklim (proklim). Kampung proklim ini diciptakan bersama masyarakat agar bisa meningkatkan ketahanan iklim dan mengurangi efek rumah kaca serta upaya mengurangi suhu rata-rata global di bawah 2 derajat celcius.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love, menjelaskan, satu kampung proklim sudah berada di kategori tertinggi yakni proklim lestari, sisanya berada di kategori pratama, madia dan utama. “Banyak penilaian untuk masuk dalam kategori lestari, dan jika sudah lestari maka kampung ini harus membina 10 kampung iklan dibawahnya, “katanya.
Kampung proklim ini sengaja mengajak dan membina masyarakat dalam mengelola lingkungan agar bisa beradaptasi dan mitigasi terhadap lingkungannya.
“Di proklim ini masyarakat diajak untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan berbagai tanaman pangan sehingga ketika terjadi kelangkaan dapat memetik hasil tanamannnya,” katanya.
Atau dalam kampung itu masyarakatnya bisa saja menerapkan aturan ketat seperti dilarang merokok sembarangan, atau bergotong royong memelihara ikan atau kegiatan serupa yang dianggap sebagai upaya mempertahankan ketahanan pangan dan perbaikan iklim.
“Seperti kekurangan pangan dapat diatasi dengan tanaman yang sudah mereka tanam, “katanya.
Proklim ini sebenarnya tak hanya dikerjakan oleh DLH dan pihak ketiga namun juga dinas lain seperti perbaikan infrastruktur dan dinas lainnya. via