
BANJARMASIN – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) H Supian HK bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalsel Ir Roy Rizali Anwar memimpin Rapat Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Rancangan Priorotas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran (TA) 2025 melalui Badan Anggaran DPRD dengan TAPD Provinsi Kalsel di Ruang Ismail Abdullah Lantai 4, Gedung B, Rabu (10/07) siang.
Diketahui, tema pembangunan Kalimantan Selatan tahun 2025 adalah Pemantapan Daya Saing Daerah dengan Peningkatan Kualitas Sarana Prasarana untuk Mendukung Kalimantan Selatan sebagai Gerbang Logistik Kalimantan, yang mencerminkan komitmen Pemprov Kalsel untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing, serta optimalisasi sektor industri, UMKM, pertanian, dan pariwisata.
H Supian HK menekankan, peningkatan kualitas sarana dan prasarana adalah prioritas utama untuk tahun 2025. “Peningkatan sarana prasarana sangat penting untuk mendukung Kalimantan Selatan sebagai gerbang logistik Kalimantan, dan mendukung Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur,” ujarnya.
Menurutnya, isu-isu strategis pembangunan lainnya meliputi peningkatan tata kelola pemerintahan yang berfokus pada pelayanan publik, peningkatan pengelolaan lingkungan hidup, serta mewujudkan Kalsel sebagai gerbang IKN dan gerbang logistik Kalimantan.
Ia mengungkapkan, fokus pembangunan tahun 2025 di arahkan pada pendidikan, kesehatan, sarana prasarana, UMKM dan ketenagakerjaan, investasi hilirisasi industri, pertanian dan pariwisata, serta peningkatan pengelolaan lingkungan hidup untuk mendukung ketahanan bencana.
Sementara untuk struktur APBD dalam KUA dan PPAS TA 2025 meliputi pendapatan daerah, belanja daerah, penerimaan pembiayaan, dan pengeluaran pembiayaan. Selain itu, pembangunan Jembatan Kotabaru-Batulicin juga menjadi prioritas untuk mempercepat konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
“Proyek jembatan Kotabaru-Batulicin sangat penting untuk meningkatkan aksesibilitas dan mendukung pengembangan wilayah sekitar, termasuk sektor kelautan, jasa, industri, pergudangan, logistik, dan pariwisata,” tambah Supian HK.
Ia berharap dengan tema dan fokus pembangunan yang jelas, Provinsi Kalimantan Selatan dapat terus maju dan menjadi pusat logistik serta ekonomi yang kuat di Kalimantan. rds