Mata Banua Online
Sabtu, Oktober 25, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Bung Kus Tanggapi Omongan Anggota DPR, 60% Timnas Diisi Pemain ‘Lokal’

by Mata Banua
4 Juni 2024
in Olahraga
0
D:\2024\Juni 2024\5 Juni 2024\9\9\bung.jpg
Timnas Indonesia. (foto:mb/web)

 

Jakarta – Pengamat sepakbola Mohamad Kusnaeni menanggapi usulan anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan yang berharap skuad Timnas Indonesia diisi 60 persen pemain lokal. Apa katanya?

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\24 Oktober 2025\9\Olahraga Jumat\master.jpg

Liverpool Pesta Gol Lawan Frankfurt

23 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\24 Oktober 2025\9\Olahraga Jumat\semua.jpg

Semua Tunggal Putri Kandas di Babak 32 Besar French Open

23 Oktober 2025

Putra Nababan melemparkan kritikan atas maraknya pemain keturunan yang dinaturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia. Dalam catatan Putra, sudah ada 11 pemain keturunan yang dinaturalisasi atas permohonan PSSI.

Putra Nababan bicara saat menghadiri sidang Komisi X yang sedang membahas permohonan naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven, Senin (3/6/2024). Ia menyoroti mulai terpinggirkannya para pemain lokal atas kehadiran pemain keturunan.

“Saya menganggap pernyataan Putra itu sebagai bentuk kepedulian. Dia memahami bahwa membela tim nasional adalah cita-cita dan impian semua anak-anak Indonesia yang menggeluti sepakbola,” kata Kusnaeni saat dihubungi detikSport, Selasa (4/6).

“Namun kita hidup dalam era sepakbola modern. Lingkungan kita ditandai dengan globalisasi yang menipiskan sekat-sekat dan batasan geografis, demografis, bahkan mungkin ideologis,” ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, Bung Kus, sapaannya menekankan bahwa dalam era globalisasi ini, tidak urgent lagi membuat batasan komposisi pemain untuk tim nasional. Menurutnya lebih rasional jika kita memberi batasan soal target prestasi, tidak hanya untuk tim nasional tapi juga di level klub.

Misalnya, kata Bung Kus, dalam 5 tahun ke depan, klub Liga 1 ditargetkan harus masuk empat besar Liga Champions Asia. Sehingga ada keseriusan dalam membenahi kualitas dan tata kelola kompetisi domestik.

“Untuk komposisi pemain timnas, biar jadi urusan pelatih. Disesuaikan dengan kebutuhan tim dan target yang ingin dicapai,” tutur Bung Kus.

“Bentuk terbaik dari kepedulian terhadap mimpi anak-anak Indonesia menjadi pemain tim nasional adalah mendorong PSSI untuk lebih serius memperhatikan pembinaan usia muda. Termasuk mendorong negara lebih terlibat dalam kompetisi berjenjang,” ucapnya.

Pria yang juga komentator sepakbola nasional itu flashback ke era Menpora Imam Nahrawi yang sempat menggelar Piala Menpora U-14 dan U-16 yang digelar secara nasional. Kompetisi itu dulu juga diikuti sebagian pemain timnas usia muda kita saat ini, seperti Fajar Fathurrahman hingga Beckham Putra Nugraha.

“Sekarang Kemenpora tidak lagi memiliki kepedulian untuk ikut terlibat dalam kompetisi usia muda. Padahal peran Kemenpora masih dibutuhkan karena kompetisi usia muda belum diminati banyak pihak. Bahkan PSSI pun belum terlihat serius mengurusnya,” ujar Bung Kus.dtc

 

 

Tags: Mohamad Kusnaenitimnas indonesia
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper