
London – Emre Can mengakui Real Madrid lebih diunggulkan juara Liga Champions ketimbang Borussia Dortmund. Meski begitu, Dortmund tak minder hadapi laga final.
Final Liga Champions 2023/2024 bakal mempertemukan Borussia Dortmund vs Real Madrid di Wembley, Minggu (2/6/2024). Los Blancos lebih diunggulkan untuk mengangkat trofi Si Kuping Besar ketimbang Die Borussen.
Hal ini tak lepas dari status Madrid sebagai pemilik gelar Liga Champions terbanyak dengan 14 kali juara. Sementara, Dortmund hanya sekali meraih gelar Liga Champions pada 1996/1997.
Selain itu, penampilan Madrid di musim ini begitu luar bisa dengan sebelumnya sudah mengamankan gelar LaLiga dan Piala Super Spanyol. Situasi terbalik dialami Dortmund yang terseok-seok di Liga Jerman hingga hanya finis di peringkat keenam.
Pilar Dortmund, Emre Can, mengakui bahwa timnya tak diunggulkan di final Liga Champions. Meski demikian, ia menegaskan Dortmund sama sekali tak minder hadapi Madrid.
Kepercayaan diri sangat penting untuk Dortmund agar bisa mengalahkan Madrid.Pasukan Edin Terzic bakal memberikan segalanya untuk bisa meraih gelar Liga Champions.
“Real Madrid adalah favorit, semua orang tahu itu. Tapi kami tidak akan pergi ke sana dan berkata: Oke, itu akan terjadi. Kami akan melakukan semua yang kami bisa, bekerja keras dan bekerja untuk satu sama lain. Dan kita lihat saja nanti apa yang dihasilkan dari itu. Untuk berhasil, Anda harus menghadapinya dengan percaya diri dan berbesar hati. Kami pasti akan melakukannya,” ungkap Can dikutip dari situs Dortmund.
Carlo Ancelotti tak peduli dengan status favorit Real Madrid di final Liga Champions. Borussia Dortmund mesti diwaspadai karena mampu mendepak tim-tim hebat.
Ancelotti akan memimpin Madrid saat menghadapi Dortmund di Wembley pada Minggu (2/6) dinihari WIB. Los Blancos menatap trofi Liga Champions ke-15 dalam sejarah klub, sedangkan Dortmund ingin mengakhiri puasa gelar juara selama hampir tiga dekade.
Tidak bisa dipungkiri Madrid jelas lebih diunggulkan ketimbang Die Borussen. Tak sekadar tradisinya di kompetisi ini, melainkan karena Vinicius Junior dkk amat perkasa usai tidak terkalahkan sedari fase grup.
Di sisi lain, kiprah Borussia Dortmund bisa dibilang mengejutkan. Pasukan Edin Terzic ini cuma menderita dua kekalahan, dan pada prosesnya berhasil menyingkirkan Atletico Madrid (perempatfinal) dan Paris Saint-Germain (semifinal).
Melawan Atletico, Dortmund comeback dari ketinggalan 1-2 di leg pertama sebelum lolos lewat kemenangan 4-2 di leg kedua. Sedangkan menghadapi PSG, Mats Hummels dkk sukses menihilkan lawan untuk melaju dengan keunggulan agregat 2-0.
“Kami tidak memikirkan tentang hal itu [favorit]. Kami memikrikan bahwa ada rival yang memang pantas mencapai final,” ungkap mantan bos AC Milan, Chelsea, PSG, dan Bayern Munich itu dikutip AS.
“Mereka telah menyingkirkan tim-tim berkualitas; Atletico, PSG… Mereka telah menunjukkan sebuah karakter yang hebat. Yang pasti kami mesti menderita, bertarung, dan bertarung,” lanjut dia.
“Mereka itu sangat cepat dalam transisi, ini adalah sebuah tim dengan sikap dan komitmen. Apa yang paling menarik perhatian saya di laga melawan PSG adalah sikap mereka, gairah mereka untuk mencapai final. Itu adalah hal yang paling menonjol dan paling mengkhawatirkan kami,” Ancelotti menambahkan jelang duel Borussia Dortmund vs Real Madrid.dtc