
BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin bersama Balai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Banjarmasin menggelar pelatihan kader keamanan Pangan Kelurahan di Kota Banjarmasin, bertempat di salah satu hotel Banjarmasin, Selasa (21/5).
Wakil Ketua TP PKK Kota Banjarmasin Hj Hardiyanti membuka kegiatan tersebut dimana hadir pula Kepala BPOM Banjarmasin Leonard Duma.
Pelatihan pengamanan makanan diberikan kepada kader dari Kelurahan Sungai Bilu, Kelurahan Sungai Baru, Kelurahan Kuin Utara, serta Mantuil yang digelar selama 2 hari (21-22 Mei 2024).
Hardiyanti menyampaikan, pelatihan tersebut penting bagi seluruh seluruh kader penyuluh PKK sebagai salah satu bentuk penyelarasan 10 program pokok PKK. “Tak hanya menambah pengetahuan bagi kader penyuluh masyarakat tetapi juga upaya kita meningkatkan kesadaran akan pentingnya pangan yang aman dan sehat, termasuk dalam aksinya (pengolahan), paling tidak dimulai dari lingkup keluarga,” katanya
Lebih lanjut, ia menginginkan para kader untuk belajar dengan sungguh-sungguh pada pelatihan tersebut, sehingga ilmu yang mereka serap itu bisa diaplikasikan langsung ketika berhadapan dengan masyarakat.
“Mereka dilatih, menimba ilmu wawasan tentang bagaimana pangan yang mereka buat dan hasilkan itu nanti tidak mengandung bahan pengawet seperti boraks dan semacamnya,” ungkapnya.
“Supaya setelah ini mereka tahu cara pengolahan yang sehat yang aman untuk dikonsumsi masyarakat,” tambahnya.
Dia berharap kepada kader khusus ini bisa membawa ilmu ini, lebih aware terhadap bahan pangan yang aman untuk dikonsumsi. “Jangan asal olah, artinya jangan asal nyaman saja, tapi pastikan aman. Kemudian harus bisa menyebarluaskan pengetahuan ini ke masyarakat,” tutup Hardiyanti.
Kepala BPOM Banjarmasin Leonard Duma mengatakan, ia ingin lewat pelatihan ini ada upaya intervensi kader pangan yang berbasis komunitas, “Artinya kita memandirikan komunitas di kelurahan (masyarakat), di sekolah dan di pasar untuk memberi jaminan keamanan pangan di wilayahnya,” jelasnya
Dari informasi terhimpun, UMKM Pangan di Kalimantan Selatan sendiri masuk dalam 10 besar se- Indonesia. “Ini semata-mata demi kepentingan sektor pangan sebagai bagian dari peran penting komunitas salah satunya lewat pemberdayaan kader,” tekannya lagi.
Dirinya menegaskan, para kader yang tergabung dalam tim pengamanan pangan ini nantinya tetap akan didampingi oleh tim BPOM ketika bertugas di lapangan. Ia juga memotivasi para penyuluh untuk mendorong keberadaan UMKM Pangan.
“Untuk itu, saya pesan kepada UMKM pangan kita yang misal beolah Wadai jangan jadikan itu pekerjaan sambilan (sampingan), tapi jadikan itu pekerjaan utama sehingga dapat mendorong lahirnya UMKM pangan lainnya,” tutup Leonard. via