Mata Banua Online
Rabu, November 19, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

90 Persen Warga Banjarmasin Masih Menggunakan WC Coblok

by Mata Banua
16 Mei 2024
in Banjarmasin, Kotaku
0
D:\2024\Mai 2024\18 Mei 2024\5\hal 5\hal 5\General Manager IWK Malaysia, Azuan Ahmad Zahdi dan PALD Banjarmasin.jpg
GENERAL Manager IWK Malaysia Azuan Ahmad Zahdi dan PALD Banjarmasin berdiskusi soal cara pengelolaan air limbah cair untuk lingkungan.(foto: Mb/via)

 

BANJARMASIN – Pekerjaan besar bagi Perusahaan Air Limbah Daerah (PALD) Kota Banjarmasin dalam memperbaiki sanitasi lingkungan.

Berita Lainnya

D:\2025\November 2025\19 November 2025\5\hal 5\Wawali Hj Ananda menjadi narasumber dalam peningkatan kapasistas PSM kota Banjarmasin.jpg

PSM Banjarmasin sebagai Garda Terdepan Penanganan Sosial

18 November 2025
D:\2025\November 2025\19 November 2025\5\hal 5\Dewan Juri Duta Korpri Kabupaten Banjar 2025 foto bersama di sela acara.jpg

10 ASN Banjar Finalis Duta Korpri

18 November 2025

Pasalnya, dari sekian ratus ribu warga Banjarmasin, hanya 6,78 persen yang berlangganan perpipaan lim­bah PALD Banjarmasin

Sedangkan sisanya masih bertahan dengan sistem WC coblok atau tradisional (air limbah ditampung di septik tank).

PALD Kota Banjarmasin yang telah bekerjasama dengan Indah Water Konsortium (IWK) Malaysia selama tiga tahun terakhir, menyimpulkan bahwa Banjarmasin harus tegas dalam pengelola limbah demi kesinam­bungan lingkungan.

“Permasalahan lingkungan harus disosialisasikan terus kepada masyarakat,bagaimana dampak kesehatan masyarakat jika tidak mendukung dalam pengelolaan air limbah yang baik, “ungkap General Manager IWK Malaysia, Azuan Ahmad Zahdi, usai pertemuan dengan PALD Banjarmasin, di Balaikota Ban­jar­­masin, Kamis (16/5).

Menurutnya, persoalan juga sama dengan Malaysia dimana butuh waktu 30 tahun untuk mendekati dan menyadarkan masyarakat. Hingga pada akhir­nya, penarikan tarif dalam penge­lolaan limbah juga dilakukan. “Karena jika menunggu lama lagi masalah kerusakan lingkungan semakin parah,” jelasnya.

Sementara, Direktur PALD Banjarmasin Endang Waryono menjelaskan, sejauh ini respons masyarakat agar berlangganan dengan PALD Banjarmasin belum sebagus warga negara Malaysia. Berbagai upaya telah dilakukan hingga akhirnya diputuskan untuk menarik retri­busi per bulan yang itu pun baru diterapkan April 2024 ini.

“Dengan tarif ini akan kita lakuna perbaikan sanitasi ber­tahap, terutama pada ling­kungan kumuh dengan mem­bangunkan septik tank ko­munal,” jelasnya.

Endang menjelaskan, 70 persen dari 100 persen pema­kaian air adalah limbah domestik yang semestinya harus diolah atau diproses oleh PALD Ban­jarmasin. “Namun karena banyak yang belum berlangganan maka hanya yang menyambung per­pipaan saja yang kami olah, sedangkan septik tank yang umumnya ada di warga Ban­jarmasin adalah sistem coblok,” jelasnya. via

 

 

Tags: Direktur PALD BanjarmasinEndang WaryonoIWKPALDWC Coblok
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper