
JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memperkirakan harga tiket pesawat bakal mulai turun pada paruh kedua tahun ini alias semester II/2024. Sandiaga Uno mengatakan prediksi harga tiket pesawat turun seiring dengan bertambahnya jumlah maskapai dan penerbangan oleh di Indonesia. “Kami memprediksi di paruh kedua tahun ini tiket mudah-mudahan bisa lebih terjangkau,” kata Sandiaga dalam konferensi pers, dikutip Selasa.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, Garuda Indonesia sudah menambah kurang lebih 8 pesawat. Penambahan pesawat juga dilakukan oleh AirAsia, Lion Air, Pelita Air, termasuk TransNusa.
Kendati begitu, Sandiaga mengakui bahwa tiket pesawat yang mahal tersebut akan terus menjadi perhatian pemerintah.
Dia mengharapkan, permasalahan tersebut dapat teratasi dengan penambahan jumlah pesawat. “PR [pekerjaan rumah] tiket mahal ini terus kita tangani dan mudah-mudahan bisa kita atasi dengan penambahan jumlah pesawat,” ujarnya.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan pergerakan wisatawan nusantara atau wisnus di kisaran 1,25 miliar hingga 1,5 miliar pergerakan di 2024.
Sementara, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dipatok di kisaran 14,3 juta hingga 17 jua kedatangan. Untuk mencapai target tersebut, pihaknya berupaya untuk melakukan berbagai terobosan diantaranya melalui kehadiran event-event musik berstandar internasional seperti Java Jazz, kegiatan olahraga, hingga festival wellness.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2024 mencatat, jumlah kunjungan wisman mencapai 1,04 juta kunjungan atau turun 1,91% dibanding bulan sebelumnya. Namun jumlah tersebut naik 19,86% dibanding bulan yang sam tahun lalu.
Dari jumlah tersebut, negara asal wisatawan didominasi dari Malaysia sebesar 15,38%, disusul Australia sebesar 11,92%, dan Singapura 11,52%. Adapun, secara kumulatif jumlah kunjungan wisman hingga Maret 2024 tercatat meningkat 25,43% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan kunjungan ini utamanya tercatat pada pintu Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai 31,49% dan Bandara Internasional Soekarno Hatta 33,03%. Sementara untuk okupansi atau tingkat penghunian kama di hotel berbintang pada Maret 2024 mencapai 43,41%. Untuk rata-rata lama tamu menginap selama 1,7 malam. “Angka-angka ini kita terima dengan penuh rasa syukur dan diharapkan mampu memberikan dampak terhadap pengembangan sektor pariwisata juga ekonomi kreatif,” katanya.
Dibagian lain Sandiaga menegaskan Dana Pariwisata berkelanjutan atau Indonesia Tourism Fund tidak akan dibebankan kepada wisatawan melalui tiket pesawat.
“Dana pariwisata berkelanjutan tidak dipungut melalui iuran pariwisata, ini saya garis bawahi. Minggu lalu sempat menjadi buah bibir dan banyak diperbincangkan,” kata Sandiaga.
Sandiaga menegaskan, pihaknya saat ini tengah mengajukan agar dana pariwisata tidak dipungut kepada para wisatawan, termasuk wisatawan domestik. Pihakna juga mengaku belum membahas agar iuran pariwisata dikenakan kepada wisatawan mancanegara (wisman) yang akan berkunjung ke Indonesia. Alih-alih memungut iuran dari wisatawan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengusulkan agar dana pariwisata dibebankan kepada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). bisn/mb06