Mata Banua Online
Sabtu, Oktober 4, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Harga Gabah dan Jagung Turun, Bulog Diminta Lakukan Penyerapan

by Mata Banua
23 April 2024
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\2024\April 2024\24April 2024\7\7\hal 7 - 2 klm (Bawah).jpg
(foto:mb/web)

 

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Perum Bulog untuk se­gera melakukan penyerapan hasil panen p­etani seperti jagung dan gabah agar tidak an­jlok. Hal ini disampaikannya saat m­e­­nin­jau panen raya jagung di Desa Ko­taraja, Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo bersama Men­teri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\3 Oktober 2025\7\7\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg

Honda Eksis Hadir Lebih Dekat ke Konsumen

2 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\3 Oktober 2025\7\7\master 7.jpg

KFC Tutup 19 Gerai dan PHK 400 Karyawan

2 Oktober 2025

Karena produksi berlimpah, harga ja­gung di Gorontalo saat ini turun hingga Rp 4.000 per kilogram. Jokowi pun ber­harap, melimpahnya hasilproduksi jagung di­ikuti dengan harga yang sesuai.

Baca Juga

“Artinya kalau harganya sudah turun se­perti itu, maka produksinya pasti me­lim­pah. Kita harapkan produksinya naik, te­tapi harganya juga meningkat, ini yang ha­rus dilakukan pemerintah dengan mu­ngkin pembelian-pembelian oleh Bulog,” ujar Jokowi dikutip pada Selasa..

Di sisi lain, Jokowi bersyukur saat ini impor jagung semakin menurun. Pa­dahal sebelumnya, impor jagung bisa men­capai 3,5 juta ton.

“Kita pastikan bahwa produksi jagung ki­ta terus meningkat karena impor jagung yang dulunya 3,5 juta ton telah turun men­jadi 400-450 ribu ton. Saya terkesan karena Gorontalo banyak jagungnya dan juga banyak kelapa, itu yang saya lihat dari atas (pesawat) dan dari bawah,” ka­tanya.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman me­minta Bulog segera menyerap produksi ja­gung dan gabah dalam negeri yang saat ini memasuki panen raya besar. Amran kha­watir jika Bulog tak menyerap, maka harga jagung dan gabah di tingkat petani akan semakin jatuh.

“Apakah kita mau impor lagi? Ki­ta kan sudah setop impor dan jangan sam­pai berikutnya terjadi impor lagi. Bulog ha­rus bergerak cepat, kami harap betul bu­log bergerak, kenapa? Kalau ini terus me­ne­rus seperti ini kapan selesainya itu impor be­ras dan jagung,” katanya.

Selain menyerap, kata dia, Bulog juga ha­rus membeli dengan harga yang wajar alias menguntungkan. Jangan sampai, pe­tani rugi karena hasil panen lebih murah da­ri biaya ongkos produksi. Oleh karena itu, Mentan berharap petani terus di­dam­pingi agar ke depan bisa melakukan pro­duksi.

“Kalau ini dibeli dengan harga men­g­un­tungkan aku pastikan tidak ada lagi itu i­mpor. Tapi jangan biarkan petani di saat har­ga jatuh berjalan sendiri, nah kami minta bu­log supaya serap. Tolong diserap ini har­ganya sudah Rp 3.600,” jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Go­ro­n­talo, Muljady Mario menjelaskan bah­wa sejauh ini produksi jagung di wi­la­yahnya mencapai 1,7 juta ton per tahun di ma­na rata-rata daerah sentra produksinya me­ngalami kenaikan. Rep/mb06

 

 

Tags: Gabahjagung
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper