
BANJARMASIN – Sebanyak 578 Calon Jemaah Haji (CJH) Kota Banjarmasin menjalani bimbingan manasik haji yang dilaksanakan Kementerian Agama (Kemenag) setempat, di salah satu hotel kota ini, Kamis (18/4).
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina saat membuka bimbingan Manasik CJH kemarin, memberikan pesan penting tentang persiapan pelaksanaan ibadah haji agar berjalan lancar dan bermakna.
“Tahun ini Alhamdulillah ada 578 calon jamaah haji yang akan diberangkatkan. Dari sejumlah kloter, ada satu kloter penuh tercampur dengan calon jamaah haji daerah lain,” ucap Ibnu usai membuka acara manasik haji tersebut.
Ibnu berpesan agar para calon jamaah haji bisa mengikuti kegiatan manasik haji dengan sebaik-baiknya, karena sangat bermanfaat pada saat berangkat hingga berada di tanah suci nanti.
Bimbingan CJH ini juga untuk memahami hal-hal teknis penting bagi calon jamaah haji agar tidak bingung saat menjalankan ibadah haji.
“Berilmu itu penting sebelum beramal agar kita bisa memahami rukun, syarat wajib, dan sunah. Saya harap nanti CJH berangkat dan kembali ke tanah air sebagai haji yang mabrur,” katanya.
Sementara, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Banjarmasin, Matnor menuturkan kesiapan seluruh calon jamaah. Menurutnya, secara administrasi sudah mencapai 80 persen.
Seluruh calon jamaah haji tahun ini, juga sudah melakukan pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
“Di Kalsel yang terdata 4.071 orang sudah terpenuhi, termasuk asal Banjarmasin,” ungkap Matnor.
Lebih jauh, ia memaparkan satu kloter utuh asal Kota Banjarmasin akan diisi oleh 320 calon jamaah haji, ditambah dengan 5 petugas. Sedangkan sisanya akan menyebar di kloter lain.
Untuk kegiatan manasik haji, lanjutnya, akan diadakan sebanyak 10 kali, yang semuanya telah dibiayai oleh pemerintah. “Dua kali di tingkat kota dan delapan kali di tingkat kecamatan,” imbuhnya.
Sedangkan jadwal keberangkatan CJH asal Banjarmasin masih belum mendapatkan tanggal pasti. Yang jelas jadwal nasional dari Dirjen Haji, Kemenag RI para calon jemaah haji ini akan mulai diberangkatkan pada 12 Mei 2024.
Dari segi kesehatan, Matnor menyebut, ada sejumlah jemaah yang memiliki risiko tinggi (risti), karena rata-rata jemaah berusia di atas 50 tahun dan 60 tahun. Bahkan jemaah atas nama Siti Rahmah Basri berusia 90 tahun. Dan, jemaah termuda Safwan Ridhani, berumur 18 tahun. via