Mata Banua Online
Senin, Oktober 13, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Kasus Pelecehan Seksual Paling Banyak Dilaporkan

by Mata Banua
1 April 2024
in Banjarmasin, Kotaku
0
D:\2024\April 2024\2 April 2024\5\hal 5\Susan.jpg
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Banjarmasin, Susan. (foto:mb/ist)

 

BANJARMASIN – Kasus pelecehan seksual menjadi laporan terbanyak yang masuk di Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) Kota Banjar­masin selama ramadan tahun ini.

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\13 Oktober 2025\5\Walikota HM.Yamin,Sekdakot Ikhsan Budiman, Kadiskominfotik Windiastika Kartika serta insan pers.jpg

Pemko-Insan Pers Gelar Outbond di Anjungan Kalsel TMII

12 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\13 Oktober 2025\5\Perangkat Desa Lokgabang Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar foto bersama seusai.jpg

Desa Lokgabang Raih Prestasi Nasional

12 Oktober 2025

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Banjarmasin, Susan meng­ungkapkan, dari 16 laporan yang masuk, kebanyakan kasus pele­cehan seksual terhadap anak perempuan di bawah umur.

“Selama ramadhan ini, rata-rata tiga kasus masuk setiap hari. Paling banyak yang dilaporkan adalah pele­cehan seksual dan persetu­buhan terhadap anak,” ungkap Susan di Banjarmasin, Senin (1/4).

Dari sejumlah laporan itu, terdapat kasus pelecehan seksual yang bermula dari perkenalan lewat smarphone. “Korban mengenal pelaku dari sosial media. Bertemu langsung dan terjadilah tindak pelecehan seksual,” tuturnya.

Dijelaskan Susan, kasus yang dialami remaja usia 14 tahun itu dilaporkan keluarganya. Korban dibawa kabur dan disembunyikan selama tiga hari oleh pelaku pria dewasa berusia 22 tahun yang merupakan pacarnya.

Ada juga kasus pelecehan yang dialami dua bocah perem­puan berusia 4 dan 6 tahun. Si ibu mengetahui saat anaknya mengeluhkan sakit saat kencing.

Anaknya yang dititipi pada seorang kakek mengeluh sakit saat kencing. Kasus pelecehan seksual ini pun diketahui setelah orangtua korban melakukan pemeriksaan terhadap anaknya di puskesmas.

“Dari sini baru diketahui, dan puskesmas melaporkan ke kita. Usia mereka baru 4 tahun hingga 6 tahun,” jelas Susan.

Susan berpesan agar para orangtua melakukan pengawasan lebih terhadap pergaulan anaknya dan orang terdekatnya.

Perlu juga edukasi kepada anak bahwa tubuh mereka tidak boleh disentuh ataupun dipegang sembarang oleh siapa pun meski berhubungan darah.

“Anak sangat mudah di­iming-imingi hingga rentan terhadap pelecehan seksual. Maka dari itu perlu diedukasi dengan baik oleh orangtua,” jelasnya.

Susan berjanji, pihaknya tetap aktif memberikan pendampingan terhadap korban. Baik itu, laporan berdasarkan dari kepolisian ataupun laporan yang diterima pihaknya langsung.

“Tentunya kita lakukan pendampingan terhadap korban, karena secara tidak langsung hal ini berdampak pada psikisnya,” tutupnya. via

 

Tags: Kepala UPTDPelecehan SeksualSusan
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper