Selasa, Agustus 26, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Kasus Pelecehan Seksual Paling Banyak Dilaporkan

by Mata Banua
1 April 2024
in Banjarmasin, Kotaku
0
D:\2024\April 2024\2 April 2024\5\hal 5\Susan.jpg
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Banjarmasin, Susan. (foto:mb/ist)

 

BANJARMASIN – Kasus pelecehan seksual menjadi laporan terbanyak yang masuk di Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) Kota Banjar­masin selama ramadan tahun ini.

Artikel Lainnya

D:\2025\Agustus 2025\25 Agustus 2025\5\hal 5\edy wiboowo.jpg

Selama September, Bayar PBB Dapat Sembako Gratis

25 Agustus 2025
D:\2025\Agustus 2025\25 Agustus 2025\5\hal 5\Anggota piket Koramil Banjarmasin Utara menerima penyerahan peluru.jpg

Penyelam Temukan Mortir Peninggalan Perang Dunia

25 Agustus 2025
Load More

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Banjarmasin, Susan meng­ungkapkan, dari 16 laporan yang masuk, kebanyakan kasus pele­cehan seksual terhadap anak perempuan di bawah umur.

“Selama ramadhan ini, rata-rata tiga kasus masuk setiap hari. Paling banyak yang dilaporkan adalah pele­cehan seksual dan persetu­buhan terhadap anak,” ungkap Susan di Banjarmasin, Senin (1/4).

Dari sejumlah laporan itu, terdapat kasus pelecehan seksual yang bermula dari perkenalan lewat smarphone. “Korban mengenal pelaku dari sosial media. Bertemu langsung dan terjadilah tindak pelecehan seksual,” tuturnya.

Dijelaskan Susan, kasus yang dialami remaja usia 14 tahun itu dilaporkan keluarganya. Korban dibawa kabur dan disembunyikan selama tiga hari oleh pelaku pria dewasa berusia 22 tahun yang merupakan pacarnya.

Ada juga kasus pelecehan yang dialami dua bocah perem­puan berusia 4 dan 6 tahun. Si ibu mengetahui saat anaknya mengeluhkan sakit saat kencing.

Anaknya yang dititipi pada seorang kakek mengeluh sakit saat kencing. Kasus pelecehan seksual ini pun diketahui setelah orangtua korban melakukan pemeriksaan terhadap anaknya di puskesmas.

“Dari sini baru diketahui, dan puskesmas melaporkan ke kita. Usia mereka baru 4 tahun hingga 6 tahun,” jelas Susan.

Susan berpesan agar para orangtua melakukan pengawasan lebih terhadap pergaulan anaknya dan orang terdekatnya.

Perlu juga edukasi kepada anak bahwa tubuh mereka tidak boleh disentuh ataupun dipegang sembarang oleh siapa pun meski berhubungan darah.

“Anak sangat mudah di­iming-imingi hingga rentan terhadap pelecehan seksual. Maka dari itu perlu diedukasi dengan baik oleh orangtua,” jelasnya.

Susan berjanji, pihaknya tetap aktif memberikan pendampingan terhadap korban. Baik itu, laporan berdasarkan dari kepolisian ataupun laporan yang diterima pihaknya langsung.

“Tentunya kita lakukan pendampingan terhadap korban, karena secara tidak langsung hal ini berdampak pada psikisnya,” tutupnya. via

 

Tags: Kepala UPTDPelecehan SeksualSusan
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA