
BANJARMASIN – Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Selatan meningkatkan pengawasan guna mengantisipasi beragam modus kenaikan harga pangan jelang Lebaran Idul Fitri 1445 H.
“Saya sudah perintahkan anggota melakukan pengawasan sekaligus penyelidikan berbagai modus operandi ini, karena kerap terjadi menjelang lebaran,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Selatan Kombes Pol M Gafur Aditya Siregar, Rabu (27/3).
Ia mengakui, setiap memasuki lebaran biasa terjadi gejolak kenaikan harga bahan pokok, seperti sembako dan beragam barang penting lain menyangkut hajat hidup orang banyak yang di subsidi pemerintah.
Oleh karena itu, Gafur meminta anggota Satgas Pangan Polda Kalsel menelusuri tradisi negatif dari pasar itu, sehingga tidak merugikan masyarakat selaku konsumen.
“Praktik penimbunan, misalnya modus operandi ini harus di lidik karena termasuk permainan oknum yang ingin menaikan harga di pasaran,” ujarnya.
Selama triwulan pertama periode 2024, ia mengungkapkan Polda Kalsel telah menindak sejumlah kasus penyelewengan penyaluran elpiji 3 kg subsidi, serta bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar bersubsidi.
Penegakan hukum yang tegas itu sebagai langkah untuk menjaga stabilitas ekonomi sesuai dengan yang ditargetkan pemerintah.
“Kalau elpiji subsidi misalnya di beli masyarakat murah, BBM juga tepat sasaran, maka keuntungan dari hasil usaha masyarakat berjalan sesuai harapan, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat,” jelasnya.
Diketahui, Ditreskrimsus Polda Kalsel telah membentuk satgas pangan guna mengantisipasi terjadinya kelangkaan ataupun kenaikan harga bahan pokok dan penting (bapokting) jelang Idul Fitri 1445 H. ant