
JAKARTA – Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mengungkapkan harga beras saat ini melonjak hingga 20 persen. Padahal bulan Ramadan masih cukup jauh.
Sekretaris Jenderal Ikappi Reynaldi Sarijowan mengatakan harga beras saat ini menjadi Rp18 ribu per kilogram (kg). Naik tinggi dibandingkan biasanya sekitar Rp14 ribu per kg. Ini adalah harga tertinggi sepanjang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Ya (harga beras premium Rp18.500 per kg tertinggi di era Presiden Jowi). Hati-hati, jika pasar tradisional stok berasnya tidak melimpah tentu akan terganggu distribusi pangan rakyat yang ada di pasar,” ujarnya.
Menurutnya, hilangnya beras premium secara mendadak tidak hanya terjadi di ritel. Di pasar, para pedagang juga kesulitan mendapatkan beras premium, karena memang stok yang dimiliki penggilingan juga terbatas.
Berikut fakta-fakta penyebab beras mahal yang diungkapkan Reynaldi:
1. Dugaan ada pihak sembunyikan stok
Reynaldi menduga ada pihak-pihak yang sengaja tidak menggelontorkan stok beras premiumnya, sehingga terjadi kekosongan di ritel dan berdampak pula ke pasar. “Semua pihak agar stok-stok yang dimiliki khususnya beras premium agar segera dikeluarkan, termasuk pabrik-pabrik lokal, karena semakin tertahan beras premium, semakin naik harganya dan kondisinya akan semakin buruk,” jelasnya.
2. Musim panen yang molor
Menurutnya, peyebab lainnya stok beras langka dan mahal karena musim tanam yang mundur sehingga berdampak otomatis ke musim panen ikut molor. “Kemudian tahun lalu produksi nya terbatas sehingga konsumsi tinggi yang terjadi ialah ketidakseimbangan antara supply and demand,” kata dia.
3. Naik 20 Persen
Reynaldi menyebutkan harga beras kali ini tercatat tertinggi semasa pemerintahan Jokowi. Harga beras naik 20 persen dari kisaran Rp14 ribu per kg menjadi sekitar Rp18 ribu per kg.
4. Desak pemerintah Segera Turun Tangan
Reynaldi meminta pemerintah untuk segera turun tangan mengatasi kmoditas pangan utama ini. Tidak hanya menggelontorkan beras Bulog tapi juga menggenjot produksi di 2024.
“Untuk saat ini menjelang ramadan penyelesaian persoalan beras solusinya ialah menggelontorkan stok yang dimiliki oleh pemerintah, perusahaan lokal, penggilingan untuk di drop di pasar tradisional, termasuk mendorong satgas pangan mabes polri agar memantau stok yang dimiliki oleh pihak-pihak tersebut diatas agar tidak tertahan dan segera dikeluarkan,” pungkasnya. cnn/mb06