
Masyarakat terdiri dari berbagai latar belakang yang berbeda, dimana setiap daerahnya memiliki kondisi atau keadaan yang dialami akan berbeda pula. Seperti halnya permasalahan yang dialami masyarakat pada umumnya memgenai kesadaran diri terhadap kesehatan. Kesehatan adalah suatu permasalahan yang tidak ada habisnya untuk dibahas, dimulai dari masalah pribadi, keluarga maupun lingkungan.
Kurangnya kesadaran terhadap kesehatan dapat menjadi faktor utama yang dapat mengancam pada diri. Salah satu faktor utama kurangnya kesadaran terhadap kesehatan adalah faktor gaya hidup atau perilaku, faktor keturunan atau genetika dan faktor lingkungan sekitar. Yang awalnya adalah masalah pribadi kini kesehatan menjadi masalah yang serius dilingkungan masyarakat.
Di Indonesia, masalah yang paling banyak ditemui adalah kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya. Sering kali diberbagai sudut kota dijumpai tumpukan sampah yang menggunung, sehingga menimbulkan bau tidak sedap yang mengganggu pada pernapasan dan juga mengundang banyak serangga.
Selain itu, fakta lainnya adalah sebagai besar masyarakat seringkali menganggap atau memandang bahwa, sampah merupakan sisa makanan atau barang bekas yang tidak bisa dimanfaatkan lagi. Sehingga mereka lebih memilih untuk menumpuk sampah dan membuangnya ketempat pembuangan akhir.
Salah satunya, di Yogyakarta sendiri juga dijumpai masalah yang serupa, dimana terdapat banyak tumpukan sampah yang berpotensi menimbulkan masalah berbagai penyakit. Dampak dari tumpukan sampah itu sendiri memamg belum terjadi, namun hal tersebut dapat dengan cepat meningkatkan perkembang biakan virus dan bakteri menjadi lebih cepat.
Seperti yang dituturkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryan bahwa di puskesmas kota Jogja belum menemukan peningkatan penyakit seperti diare, tetapi apabila tumpukan sampah tidak segera dikelola dengan baik akan sangat mengganggu kesehatan. Untuk masyarakat dihimbau untuk membuang sampah pada tempatnya dan diupayakan supaya dapat melakukan pengelolaan mandiri seperti dengan degencarkan dengan gerakan membuat biopori sendiri.
Sementara itu, dari penumpukan sampah yang terus meningkat dapat menimbulkan potensi penyakit diare sampai penyakit leptospirosis. Penyakit leptospirosis adalah penyakit bakteri yang disebabkan oleh infeksi yang tertular melaui air seni hewan seperti tikus. Karena dari tumpukan sampah tersebut bisa menjadi tempat berkembang biak tikus, selain tikus juga bisa menjadi tempat berkembang biak lalat.
Selain masalah sampah yang menumpuk Yogyakarta juga memiliki masalah polusi udara yang juga disebabkan dari pembakaran sampah ditempat terbuka. Hal ini banyak warga yang mengeluh pusing saat menghirup asap dari pembakaran sampah. Oleh karena itu, menimbulkan masalah baru dimana hal tersebut bisa menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) .
Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, dapat diterapkan berbagai upaya untuk menjaga kesehatan diri maupun dilingkungan masyarakat dengan memperbaiki kualitas lingkungan menjadi lebih baik. Dalam hal ini juga terdapat dua kesadaran yang memainkan peran penting dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan dimasyarakat untuk saat ini. Yaitu kesadaran terhadap dirinya sendiri dan juga kesadaran dari pemerintah setempat.
Dimulai dari kesadaran diri sendiri dapat mulai diterapkan terlebih dahulu, dengan mengajak orang disekitar untuk lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan.
Hal pertama yang dapat di dilakukan adalah dengan mengubah kebiasaan membuang sampah pada tempatnya. Menghindari membuang sampah ditepi jalan, maupun disungai ataupun membiarkan sampah menumpuk ditempat yang bersih. Apabila memiliki sampah rumah tangga, ada baiknya melakukan pemilahan seperti memisahkan sampah organik maupun anorganik.
Kedua, hal yang dapat dilakukan setelah terbiasa membuang sampah pada tempatnya dan melakukan pemilahan, kita dapat menerapkan 3M. 3M itu sendiri yaitu Mengurangi, Menggunakan Kembali, dan Mendaur Ulang dalam kehidupan sehari-hari. Dengan Mengurangi sendiri yang dimaksud disini adalah menggunakan barang yang ramah lingkungan, seperti membawa kantong belanja sendiri untuk mengurangi sampah plastik. Menggunakan Kembali yaitu penggunaan kembali barang yang masih bisa dipakai, seperti menggunakan botol minum yang dapat dibawa saat berpergian sehingga mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai. Yang terakhir adalah Mendaur Ulang, yaitu membuat barang bekas menjadi barang yang lebih bermanfaat seperti mendaur ulang botol plastik menjadi hiasan atau pot tanaman hidroponik.
Ketiga, yaitu dengan melakukan gotong royong membersihkan lingkungan sekitar. Kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin maupun dilakukan seminggu sekali. Selain gotong royong juga kita dapat melestarikan lingkungan dengan penanaman pohon yang diharapkan udara disekitar rumah menjadi lebih segar.
Setelah menerapkan kesadaran terhadap diri sendiri, pemerintah juga diharapkan untuk ikut andil dalam menjaga kesehatan masyarakat tidak hanya membuat suatu kebijakan saja. Salah satu upaya, peran atau partisipasi pemerintah terhadap program kesehatan masyarakat itu sendiri adalah dengan memberikan fasilitas kepada masyarakat terkhususnya Tempat Pembungan Akhir (TPA) yang memadai serta tenaga dan transportasi yang dibutuhkan.
Dalam program TPA sendiri pemerintah harus memulai dari pembangunan tempat yang lebih terbaru, alat untuk pengangkutan sampah dan juga pekerja untuk tenaga pengangkutan. Dengan hal ini masyarakat akan merasa lebih terbantu dan tidak lagi membuang sampah kesungai atau menimbunnya ditepi jalan.
Selanjutnya, pemerintah dapat mengadakan sosialisasi mengenai menjaga kesehatan, yang dapat dimulai dari sekolah, masyarakat, pasar maupun kantor. Sosialisasi dilakukan dengan menyeluruh baik dari kalangan bawah, menengah maupun kalangan atas. Selain itu juga, pemerintah dapat memberikan sanksi bagi yang melanggar aturan yang sudah ditetapkan.
Dari semua yang telah dipaparkan dapat diambil kesimpulan bahwa kesadaran diri maupun kesadaran Pemerintah Itu saling bergantung dan berkaitan, karena dalam menciptakan kesehatan dimasyarakat itu tidak akan tercapai tanpa peran dari keduanya. Dikarenakan jika kesadaran diri dijalankan tanpa adanya dukungan dari Pemerintah sehingga apa yang telah dilakukan akan sia-sia karena tidak adanya fasilitas. Begitu pula sebaliknya, jika pemerintah memberikan sebuah fasilitas yang memadai tanpa adanya keikutsertaan masyarakat maka tujuan yang diharapkan tidak akan tercapai ataupun terpenuhi.
Dengan demikian agar semua tujuan yang diharapkan tercapai maka perlu dilakukan secara bersama-sama dan saling berkaitan. Untuk itu marilah kita bersama-sama meningkatkan kualitas lingkungan yang baik dengan pengelolaan dan jangan membuang sampah sembarangan lagi.