Kamis, Juli 3, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Presfektif Dunia Kerja Yang Berkualitas Pada Kegiatan Magang

by Mata Banua
4 Februari 2024
in Opini
0
D:\2024\Februari 2024\5 Februari 2024\8\8\adinda.jpg
Adinda Fara Aulia (Prodi : Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)

 

Dunia kerja menjadi tempat sekumpulan individu dalam melakukan aktivitas kerja. Sumber daya manusia (SDM) berperan sebagai maju mundurnya dalam berlangsunya perusahaan atau organisasi. Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan jurusan pendidikan kimia membuka kesempatan kepada mahasiswanya untuk mengenal dunia kerja, dan salah satunya di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, aktivitas tersebut dikenal dengan Magang.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\3 Juli 2025\8\master opini.jpg

Berantas Narkoba Selamatkan Masyarakat

2 Juli 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Kampus Bentuk Satgas Perlindungan Perempuan, Sudah Cukupkah?

2 Juli 2025
Load More

Magang adalah aktivitas pembelajaran yang memberikan dampak positif untuk wawasan dan pengalaman praktis terhadap mahasiswa dalam bidang tertentu. Magang bertujuan untuk memberikan peluang bagi individu supaya belajar tentang dunia kerja, dapat mengembangkan soft skill dan tentunya melihat cara seseorang bersosialisasi dalam kepentingan kerja. Keseharian magang mahasiswa memiliki kesempatan untuk melihat objek nyata, seperti proyek-proyek, tugas sehari-hari dan berkesempatan berkolaborasi dengan para profesional yang sudah berpengalaman. Magang biasanya berlangsung selama beberapa bulan, tergantung dengan kesepakatan antara individu dengan perusahaan. Kesempatan melihat dunia kerja secara langsung memberikan saya sebuah gambaran bahwa ketika kerja sangat membutuhkan skill, seperti (1) komunikasi, (2) problem solving, (3) leadership, dan (4) etika kerja.

Skill dalam berkomunikasi di dunia kerja melibatkan banyak faktor, seperti kemampuan berbahasan, pemahaman audiens, etika komunikasi dan pemahaman bahasa nonverbal. Secara global dan kompetitif, dibutuhkan kemampuan memahami bahasa dan budaya yang beragam serta kemapuan menggunakan teknologi secara efektif (Du-Babcock, 2006). Di dunia kerja masih banyak yang belum mahir dalam berkomunikasi sehingga sebagai generasi muda wajib meningkatkan skill komunikasi, karena komunikasi termasuk penilaian dalam proses awal kerja. Dengan adanya kemampuan itu akan menumbuhkan kepercayaan diri saat berkomunikasi dengan orang profesional.

Problem solving atau pemecahan masalah sangat dibutuhkan bagi setiap orang yang ingin bekerja. Ketika dihadapkan dengan persoalan yang harus di selesaikan kita dituntut untuk punya inisiatif, berpikir kritis sehinigga persoalan tersebut terselesaikan, dengan begitu kerjasama tim harus tinggi. Dari pemecahan masalah itu akan terbiasa dengan permasalahan selanjutnya dan tentunya ide pikiran akan semakin luas.

Jiwa kepemimpinan atau leadership juga menjadi skill yang harus dimiliki. Kata pemimpin bukan hanya mengawasi dan mengendalikan, tetapi harus bisa mengambil keputusan. Dalam kepemimpinan pastinya harus memiliki beberapa keterampilan yaitu, manajemen konflik, membuat keputusan, manajemen proyek dan mentoring. Jika permasalahan sudah diusahakan dan tidak bisa selesai maka pemimpin tersebut harus mengambil keputusan dengan memikir konsekuensi yang ada di depan mata.

Dalam dunia kerja seseorang harus beretika, karena setiap melakukan pekerjaan maupun hubungan dengan lingkungan kerja etika menjadi nomor satu. Contohmya tidak terlambat yang berarti menghargai waktu dan tidak menyia-nyiakan diri untuk menawarkan bantuan kepada orang lain. Ketika seseorang tidak beretika maka akan merugikan diri sendiri dan akan di pandang tidak sopan.

Dari beberapa skill sederhana dalam dunia kerja akan menjadikan pribadi yang memiliki kualitas dan akan akan selalu dibutuhkan. Satu bulan magang tidak hanya memperoleh pemahaman terkait skill sederhana yang harus ada dalam diri tetapi juga melihat tentang pentingnya seorang guru yang harus memiliki soft skill dalam keterampilan perencanaan berbasis data, dan media digitalisasi yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan. Hal ini menjadi ketertarikan saya yang akan terjun ke dunia pendidikan setelah wisuda. Proses pengaktivan terhadap suatu sekolah sangat terlihat karena adanya aktivitas yang dapat membantu guru maupun siswa untuk mengembangkan soft skillnya.

Adanya ketertinggalan nyata pada skill seorang guru yang bukan hanya bisa mengajar akan tetapi harus pandai dalam menggunakan media untuk mengembangkan pola berpikir dan kreativittas, karena mempertimbangkan dunia yang sudah modern. Ada beberapa yang harus dimiliki Guru modern untuk mempermudah dan memperlancar proses pembelajaran:

Pertama, menguasai teknologi. Menurut Yuningsih, 2019, teknologi sangat berpengaruh pada pendidikan dan sudah menjadi standar bagi guru mengajar untuk dapat membekali siswanya. Pendidik akan dituntut memiliki kemampuan mengajar yang kreatif dan inovatif karena perkembangan teknologi dapat menunjang proses pembelajaran dan terbentuklah inovasi baru. Kemudian adanya informasi masuk dan keluar yang harus dirangkum membutuhkan skill agar bisa mengolah data, termasuk proses menyusun, menyimpan, dan memperolah data yang akurat.

Kedua, sikap profesional. Guru harus menjadi pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi siswanya dari usia dini sampai pendidikan menengah. Sikap bertanggung jawab dan keinginan terhadap perkembangan anak didiknya supaya potensi afektif, kognitif, maupun psikomotorik berkembang. Kompetensi guru tidak bersifat statis, tetapi dinamis yang bisa berkembang sesuai mengikuti perubahan yang ada (Pardede, 2019). Oleh karena itu guru harus meningkatkan kualitas diri sebgai pengajar dan pendidik karena teknologi dan kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi semakin tinggi.

Kegiatan magang ini memberikan wawasan yang luas tentang pentingnya skill internal dan eksternal. Empat soft skill dalam diri yang akan membantu dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja dan intervensi pekerjaan antar tim harus diterapkan atau dibiasakan di lingkungan sekitar, supaya bisa konsisten dalam mengontrol diri dalam bekerja. Gerakan mendukung di era modern juga akan membangkitkan semangat belajar teknologi dan keprofesional seorang pendidik. Kesuksesan seseroang tergantung dirinya sendiri yang mau atau tidak untuk mengubah tidak bisa menjadi pasti bisa.

 

 

Tags: Adinda Fara Auliadunia kerjaMagangPendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA