Kamis, Juli 3, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Ilung, Bambu dan Kayu Halangi Transportasi Sungai Martapura

by Mata Banua
31 Januari 2024
in Banjarmasin, Kotaku
0
D:\2024\Februari 2024\1 Februari 2024\5\hal 5\orang anggota pasukan turbo diatas kapal  Halvester menghalau pampangan.jpg
SEORANG anggota pasukan turbo di atas kapal Halvester berupaya mengurai pampangan yang didominasi bambu dan kayu.(foto: mb/via)

 

BANJARMASIN – Sejak pagi pasukan turbo diturunkan Dinas PUPR untuk membuka jalur transportasi sungai Martapura yang tertutup pampangan yang didominasi eceng gondok, bambu dan kayu.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\3 Juli 2025\5\hal 5\LPG 3 kilogram yang selalu diburu masyarakat.jpg

Tembus Rp 45 Ribu, Pemko Siapkan Regulasi Penjualan LPG 3 Kg

2 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\3 Juli 2025\5\hal 5\Machli Riyadi memberikan pengarahan dalam kegiatan Peningkatan.jpg

Angka Stunting di Banjarmasin Ditarget Harus Turun

2 Juli 2025
Load More

Kali ini pampangan meluas sehingga menutupi jalur transportasi di kawasan bawah Jembatan Pasar Lama dan Jembatan Antasari.

Kepala Bidang (Kabid) Sungai PUPR Kota Banjarmasin, Hizbul Wathony mengatakan, penanganan pampangan sudah dilakukan sejak pagi namun belum terbuka juga jalur transportasi sungai.

“Hal itu disebabkan kondisi pampangan sampah kali ini memang lebih banyak dibandingkan biasanya,” ujar Thony –sapaan akrabnya, Rabu (31/1).

Menurutnya, penanganan pampangan kali ini lebih berat karena sampahnya tak hanya eceng gondon namun didominasi bambu dan kayu pohon.

“Kalau untuk pampangan seperti ini lebih efektif dibersihkan secara manual, sebab jika dengan alat tak bisa mengangkat pampangan bambu dan dahan kayu, kecuali eceng gondok,” jelasnya.

Sedangkan kapal sapu-sapu tidak bisa dioperasionalkan karena belum jalannya kontrak pihaknya dengan Balai Besar. “Makanya kita kerahkan pasukan turbo dibantu Weed Harvester yang berfungsi membantu mengurai saja, tidak bisa mengangkat sampah,” ujar Thony.

Selain di Pasar Lama, kondisi yang sama juga terjadi di bawah Jembatan Antasari, sehingga satu tim pasukan turbo juga dikerahkan bertugas mengurai pampangan di sana.

Menurut Thony, persoalan pampangan ini setiap tahun menjadi masalah bagi pihaknya. Makanya, pihaknya telah men­yusun rencana untuk menuntas­kan penangan aliran sungai agar pampangan tidak menutup jalur transportasi sungai.

“Rencananya tahun ini akan memasang Trans Boom di sekitar Sungai Gampa dan fungsinya untuk menutup keseluruhan sungai dalam menangkal sampah kiriman,” katanya.

Trans Boom tersebut menggunakan sistem buka tutup agar tidak menggangu kapal ataupun klotok yang lewat. “Jadi buka tutup seperti itu, cuman menyesuaikan waktu agar tidak menghalangi arus lalu lintas sungai,” katanya.

Selama ini pihaknya sudah memiliki alat perangkap sampah untuk eceng gondok, tetapi pemanfaatannya masih kurang maksimal seiring kian meningkat­kan volume sampah kiriman. via

 

 

Tags: Hizbul WathonyIlungKepala Bidang (Kabid) Sungai PUPR Kota Banjarmasinsungai Martapuratransportasi
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA