Mata Banua Online
Selasa, Oktober 14, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Dispersip Tabalong Terus Kembangkan Perpustakaan Desa

by Mata Banua
30 Januari 2024
in Indonesiana, Tabalong
0
D:\2024\Januari 2024\31 Januari 2024\2\2\New Folder\Dispersip Tabalong Terus Kembangkan Perpustakaan Desa.jpg
SALAH satu perpustakaan desa di Tabalong.(foto:mb/ist)

 

TANJUNG – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tabalong terus melakukan pengembangan dan peningkatan sejumlah perpustakaan desa, salah satunya dengan terus menambah replikasi perpustakaan desa yang berbasis inklusi sosial.

Berita Lainnya

Adaro Group dan Dinkes Tabalong Gelar Operasi Katarak

Adaro Group dan Dinkes Tabalong Gelar Operasi Katarak

13 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\13 Oktober 2025\2\Komisi IV Gali Strategi dan Inspirasi ke DIY.jpg

Komisi IV Gali Strategi dan Inspirasi ke DIY

12 Oktober 2025

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tabalong Norhayati, Senin (29/1), menjelaskan, saat ini terdapat 79 perpustakaan desa yang tersebar di Bumi Sarabakawa, dan semuanya aktif dalam kegiatan silang layan perpustakaan.

Menurutnya, untuk mengembangkan perpustakaan menjadi lebih baik dan berdampak positif bagi masyarakat, per Desember 2023, Dispersip Tabalong telah mereplikasikan program pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial kepada sebanyak 47 perpustakaan desa.

Dari jumlah tersebut, 15 perpustakaan desa telah menjalankan program perpustakaan berbasis inklusi sosial atau Pustaka Bisa. Program tersebut merupakan kerja sama antara Dispersip Tabalong dengan PT Adaro Indonesia.

Ia menyebutkan, di tahun 2024 ini, pihak Dispersip Tabalong juga menargetkan replikasi perpustakaan desa berbasis inklusi sosial kepada 10 perpustakaan desa, sehingga jumlah replikasi perpustakaan berbasis inklusi sosial ditargetkan mencapai 57 perpustakaan desa.

Diharapkan, ke depannya kegiatan perpustakaan desa dapat berdampak positif kepada masyarakat. Selain menarik minat baca, perpustakaan berbasis inklusi sosial juga diharapkan dapat membuat masyarakat mandiri dalam hal ekonomi, sekaligus dapat terhindar dari jeratan rentenir.

“Harapannya dengan adanya pendampingan, bimbingan teknis, dan monitoring secara rutin nantinya, perpustakaan desa semakin di minati masyarakat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat desa melalui perpustakaan berbasis inklusi sosial, sehingga masyarakat juga terhindar dari rentenir dan semakin mandiri, karena sudah mampu mengimplementasikan literasi dari perpustakaan tersebut.” ujarnya.

Norhayati menambahkan, program perpustakaan inklusi sosial sangat penting untuk berada di tengah masyarakat, mengingat masyarakat tidak hanya mendapatkan ilmu namun juga berkesempatan menambah skill dan kemampuan untuk bekal dalam usaha.

“Yang kemudian diharapkan dapat membentuk masyarakat yang mandiri di bidang ekonomi,” pungkasnya. rls

 

 

Tags: Dispersip TabalongPerpustakaan Desa
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper