Kamis, Juli 3, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Kalsel Waspada DBD

by Mata Banua
17 Januari 2024
in Banjarmasin, Indonesiana
0
D:\2024\Januari 2024\18 Januari 2024\2\2\New Folder\Kalsel Waspada DBD.jpg
PETUGAS Dinas Kesehatan HST saat melakukan penyemprotan (fogging) guna mengantisipasi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Barabai, beberapa waktu lalu.(foto:mb/ant)

 

BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) menyatakan waspada Demam Berdarah Dengue (DBD), usai penemuan 82 kasus pada Januari 2024.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\3 Juli 2025\5\hal 5\LPG 3 kilogram yang selalu diburu masyarakat.jpg

Tembus Rp 45 Ribu, Pemko Siapkan Regulasi Penjualan LPG 3 Kg

2 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\3 Juli 2025\5\hal 5\Machli Riyadi memberikan pengarahan dalam kegiatan Peningkatan.jpg

Angka Stunting di Banjarmasin Ditarget Harus Turun

2 Juli 2025
Load More

“Bahkan dua di antaranya telah meninggal dunia,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Diauddin, Rabu (17/1).

Ia menyampaikan, kasus DBD pada awal tahun ini meningkat jika di banding tahun lalu pada periode yang sama.

“Jadi kalau di bandingkan Januari tahun lalu dengan tahun ini ada peningkatan, Januari tahun lalu tidak sampai 80 kasus, sekarang baru pertengahan Januari 2024 sudah lebih,” katanya.

Namun, jika di bandingkan satu tahun lalu, lanjut dia, kasus DBD cukup banyak mencapai 3.113 kasus dengan angka kematian sebanyak 20 orang.

Ia mengatakan, kasus DBD tertinggi pada 2023 di Kabupaten Banjar, kemudian Hulu Sungai Selatan dan Hulu Sungai Tengah.

“Kalau awal tahun ini yang ditemukan banyak kasus itu di Kota Banjarbaru, juga di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Hulu Sungai Tengah,” ucap Diauddin.

Meskipun angka kasus penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes aegypti tersebut meningkat cukup signifikan, ia menyatakan belum meningkatkan status kejadian luar biasa (KLB). “Belum sampai KLB DBD,” tegasnya.

Pemprov Kalsel pun mengimbau semua masyarakat agar waspada terhadap penularan penyakit ini dengan menerapkan kebersihan lingkungan, supaya nyamuk tidak bisa berkembang biak. “Pemerintah kabupaten/kota juga diminta meningkatkan sosialisasi waspada DBD ke masyarakat,” ujarnya.

Apalagi pada musim hujan cukup tinggi ini, sambungnya, semakin memudahkan nyamuk DBD untuk berkembang biak di genangan air. “Karenanya kita harus memberantas bersama,” pungkasnya. ant

 

Tags: DBDfoggingpemprov kalsel
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA