Mata Banua Online
Sabtu, Oktober 4, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Budidaya Maggot Dibangun di TPA Basirih

by Mata Banua
26 Desember 2023
in Banjarmasin, Kotaku
0
D:\2023\Desember 2023\2712\5\hal 5\Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina (tengah) saat mengunjungi TPA Basirih.jpg
WALIKOTA Banjarmasin H Ibnu Sina (tengah) saat mengunjungi TPA Basirih yang dibangun rumah budidaya maggot untuk memanfaatkan sampah organik, beberapa waktu lalu.(foto:mb/ant)

 

BANJARMASIN – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjamasin, membangun tempat budidaya maggot atau ulat (larva) untuk pakan ternak di Tempat Pembuatan Akhir (TPA) sampah Basirih, Kecamatan Banjarmasin Selatan.

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\3 Oktober 2025\5\HAL 5\Walikota Banjarmasin HM.Yamin.jpg

6 Kandidat Komisaris PAM Sudah Jalani Seleksi Akhir

2 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\3 Oktober 2025\5\HAL 5\Para murid SD ini sedang menyantap makanan bergizi gratis (MBG)..jpg

Dewan Pantau Pelaksanaan MBG di Banjarmasin

2 Oktober 2025

Menurut Sekretaris DLH Kota Banjarmasin Wahyu Hadi Cahyono di Banjarmasin, Senin, tempat atau rumah budidaya maggot untuk memanfaatkan sampah organik di TPA Basirih milik Pemko Banjarmasin di Jalan Gubernur Soebardjo tersebut.

“Sangat banyak sampah organik yang terbuang di TPA Basirih ini,” ujarnya.

Wahyu menyampaikan, rumah budidaya maggot ini akan diope­rasikan secara resmi pada 2024.

Dia pun menyampaikan, bahwa pembangunan rumah maggot di TPA Basirih ini terinspirasi dari Tempat Penge­lolaan Sampah Terpadu (TPST) atau TPS 3R di Tanjung Pagar.

“Di TPST Tanjung Pagar ini memanfaatkan pengolahan sam­pah organik sekitar 1 ton yang dibuang masyarakat, berhasil mem­bu­didayakan maggot,” ujarnya.

Keberhasilan TPST Tanjung Pagar membudidayakan maggot ini juga dibantu Sekolah Islam Terpadu Ukhuwah Ban­jarmasin, di mana maggot hasil dari budidaya itu untuk pakan ternak di sekolah tersebut.

Menurut Wahyu, jika rumah maggot milik Pemkot Banjar­masin di TPA Basirih ini bisa berhasil, banyak menghasilkan, pangsa pasarnya pun sudah ada.

“Permintaannya ada yang sampai 2 ton per bulan. Akan kami jajaki. Jadi saat jalan, sudah tahu hasil produksi maggot ini mau dikemanakan,” ujarnya.

Dia pun menyampaikan, pembangunan rumah budaya maggot ini juga sebagai upaya penanganan sampah di kota ini yang produksinya per hari sekitar 650 ton sebagian sampah organik.

Menurut dia, Pemko Banjar­masin tentunya menggandeng masyarakat untuk budidaya maggot ini, sehingga sampah organik bisa bernilai ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat.

Sebagaimana yang disam­paikan Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina, ujar Wahyu, jika contoh sukses budidaya maggot akan membuat masyarakat me­n­yadari pentingnya pemilahan sampah organik dan non-organik.

Sampah anorganik menjadi kerajinan tangan, sedangkan sampah organik untuk budidaya belatung atau maggot.

“Jadi semua bisa diman­faatkan,” ujarnya. ant

 

 

Tags: DLHSekretaris DLH Kota BanjarmasinTPA BasirihWahyu Hadi Cahyono
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper