
JAKARTA – Ketua Komisi Pemberantaan Korupsi (KPK) sementara, Nawawi Pomolango menyatakan, penangkapan buronan kasus suap Harun Masiku tetap menjadi prioritas.
Hal itu dia sampaikan usai dilantik sebagai Ketua KPK sementara menggantikan Firli Bahuri, yang kini menjadi tersangka kasus pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
“Semua perkara yang berstatus seperti itu [penangkapan buronan seperti Masiku] menjadi prioritas KPK,” kata Nawawi di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/11), seperti dikutip CNNIndonesia.com.
Nawawi juga menyebut saat KPK melakukan rekrutmen terhadap Deputi Penindakan KPK yang baru, ia menitipkan pesan kepada para pimpinan KPK agar menanyakan kepada para calon pendaftar. Salah satunya, apakah mereka berkomitmen untuk menangkap Masiku.
Para Deputi Penindakan KPK itu, menurutnya sudah berkomitmen. Mereka juga meminta kepada pimpinan KPK agar memperbarui surat tugas untuk mempermudah akses mereka menangkap mantan caleg PDIP itu.
“Kami telah mengeluarkan produk-produk surat yang baru yang dibutuhkan oleh Deputi Penindakan yang baru ini untuk melaksanakan [tugas] itu,” ujarnya.
Harun Masiku sebelumnya harus berhadapan dengan hukum lantaran diduga menyuap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan agar bisa ditetapkan sebagai pengganti Nazarudin Kiemas yang lolos ke DPR namun meninggal dunia.
Ia diduga menyiapkan uang sekitar Rp 850 juta untuk pelicin agar bisa melenggang ke Senayan.
Namun terhitung sudah lebih dari 3 tahun KPK tidak mampu menangkap Harun. Mantan penyidik KPK Novel Baswedan sempat menyampaikan keraguannya Harun bakal ditangkap di masa kepemimpinan KPK periode 2019-2023. web