
BANJARMASIN – Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-59 tahun di Kota Banjarmasin di antaranya diwarnai dengan kegiatan deklarasi Stop Buang Air Besar (BAB) Sembarangan atau ODF (Open Defecation Free), Minggu (19/11).
Deklarasi itu dilakukan kelurahan yang berada di pinggiran kota, yakni Kelurahan Seberang Mesjid, Kelayan Luar, Kuin Utara, Basirih Selatan, Belitung Utara, Sungai Lulut dan Banua Anyar.
Deklarasi ODF dihadiri Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Kalsel dr Diauddin MKes, Kepala Dinkes dr Tabiun Huda, Ketua Forum Kota Sehat (PKS) Faturrahman, serta kepala SKPD di lingkungan pemko.
Kegiatan yang dilangsungkan dengan berbagai kegiatan di halaman Balaikota Banjarmasin itu, juga diisi dengan kegiatan jalan sehat, sosialisasi IVA tes, cuci tangan menggunakan sabun dan sikat gigi bersama yang diikuti peserta dari anak-anak sekolah, serta pergelaran pasar murah.
Ibnu Sina mengatakan, selain upaya penurunan angka stunting, Pemko Banjarmasin fokus dalam penanganan ODF yakni menghilangkan jamban-jamban, dengan target pencapaian 40 persen pada akhir 2023.
“Upayanya melalui sosialisasi dan edukasi agar dapat mengubah kebiasaan masyarakat yang lebih suka BAB di jamban. Selain itu membangun WC yang sudah standar sanitasi untuk masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, upaya ini tak hanya dilakukan dinas terkait namun perlu dukungan masyarakat, RT, RW, lurah dan camat serta tokoh masyarakat untuk menghilangkan kebiasaan BAB sembarangan.
“Kami telah buatkan beberapa WC komunal sebagai pengganti jamban yang dihilangkan,” kata Ibnu Sina.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin dr Tabiun Huda mengungkapkan, pihaknya fokus mengejar target nasional yakni 80 persen agar Banjarmasin bebas ODF tahun 2024.
“Tahun ini sudah mencapai 42 persen, kemudian April ditargetkan 70 persen dan mudah-mudahan sebelum akhir atau Juli 2024 dapat memenuhi indikator kota sehat yakni minimal 80 persen bebas ODF,” katanya.
Menurutnya, Dinas Kesehatan terus menerus menyosialisaskan kepada masyarakat tentang pola hidup sehat, terutama yang berada di pinggiran kota yang masih terbiasa dengan BAB di jamban. via