Kamis, Agustus 21, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

“Sumpah Pemuda dan Kontribusi Pemuda Masa Kini” (Refleksi Peringatan Sumpah Pemuda)

by Mata Banua
1 November 2023
in Opini
0
D:\2023\November 2023\2 November 2023\8\8\sumpah.jpg
(foto:mb/web)

Oleh : Anwar Syafi’i Pulungan/Guru SMA IT Darul Hasan Sumatera Utara

Peringatan Sumpah Pemuda menjadi peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia yang diperingati pada tanggal 28 Oktober setiap tahunnya. Peristiwa Sumpah Pemuda dilatarbelakangi oleh kondisi bangsa Indonesia yang saat itu masih dalam masa penjajahan Belanda. Para pemuda dari kelompok pelajar di Indonesia sepakat untuk mendirikan organisasi bernama Indonesische Student Bond atau Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) pada tahun 1926.

Artikel Lainnya

Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Krisis Gaza (Pelaparan Sistemis) dan Momentum Kebangkitan Umat

20 Agustus 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Wisata Gunung Kayangan: Pesona Alam Terbengkalai

20 Agustus 2025
Load More

Peristiwa bersejarah dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia terjadi ketika para pemuda dari seluruh penjuru Indonesia berkumpul di Jakarta dalam Kongres Pemuda II, yaitu pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Mereka secara tegas menyatakan tekad mereka untuk bersatu dalam semangat persatuan dan bersama-sama melawan penjajahan, peristiwa ini biasa dikenal dengan Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda dicetuskan dalam Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Momentum sumpah pemuda sebagai pembangkit semangat dalam mencintai tanah air. Sekaligus, semangat untuk menggalang persatuan bangsa Indonesia.

Definisi pemuda menurut peraturan perundang-undangan adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16-30 tahun sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan. Berbicara tentang pemuda berarti bicara tentang peran, Karena Peran pemuda sangat sering dikaitkan dengan kemajuan suatu bangsa. Peran pemuda akan melahirkan kontribusi terhadap bangsa dan negara.

Pemuda Indonesia yang membaca sejarah akan menyadari bahwa pemuda memiliki peran yang sangat menentukan dalam peristiwa bersejarah di Indonesia, sebut saja kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 1945, hingga reformasi 1998. Sejarah bisa menemukan elemen ‘pengalaman pemimpin muda’ di dalamnya. Elemen itulah yang akan membuat kita merasa relevan dengan pengalaman kita saat ini–pengalaman hari ini yang pada saatnya kelak akan menjadi sejarah di masa depan.

Ir Soekarno dalam pidatonya pernah mengatakan bahwa “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri” Maksud Soekarno lewat ucapan itu yakni mengingatkan ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia setelah merdeka, bagaimana bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaan serta bagaimana mempersiapkan generasi pemimpin di masa depan?

Sebagai pemuda masa kini, kita harus mengukir sejarah. Siap menjadi pemimpin di masa depan. Pemimpin menurut KBBI adalah seorang yang memiliki kemampuan mengatur jalannya suatu sistem dan memberi pengaruh serta mengarahkan kepada orang-orang yang ia pimpin sehingga dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan.

Ada banyak cara untuk menjadi generasi pemimpin penerus bangsa, salah satunya yaitu dengan literasi. Literasi bukan hanya tentang membaca dan menulis akan tetapi kepiawaian kita berbahasa saat berkomuikasi, berpikir kritis dalam memecahkan masalah, menggunakan segenap potensi dan skill yang dimiliki dan pandai berhitung itu juga termasuk literasi.

Membaca dan menulis adalah kunci awal dalam kesuksesan. Apalagi menjadi seorang pemimpin tentu harus memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas Membaca dan menulis bukan hanya buku tapi membaca dunia, yang diawali dengan membaca hal kecil yang bermanfaat. Karena dari literasi banyak sekali manfaatnya mulai dari menambah pembendaharaan kosa kata, meningkatkan kemampuan menganalisis, menambah wawasan, mengoptimalkan kinerja otak, membantu meningkatkan daya fokus dan masih banyak lagi. Tentu saja menjadi seorang pemimpin memerlukan itu semua.

Selain itu, Kita sebagai pemuda juga harus aktif dalam berbagai kegiatan seperti menanamkan jiwa organisasi, mengikuti berbagai pelatihan dan pengembangan berbasis digital, kegiatan olahraga dan pelatihan dan kerjasama sehingga lahirlah generasi muda produktif dan serba bisa. Para Pemuda juga selayaknya memiliki semangat kompetisi yang tinggi, mampu bersaing pada perlombaan-perlombaan diberbagai tingkat sampai nasional hingga internasional, dengan itu para pemuda akan bergairah dengam karya dan prestasi.

Pemuda dengan semangat memberikan kontribusi dan kolaborasi dalam berbagai lini akan menjadi kekuatan baru dalam merakit sejarah Indonesia di masa depan, karena kita optimis Indonesia Emas 2045 menjadi negara 5 besar kekuatan dunia dan harapan masa depan Indonesia itu ada ditangan para pemuda masa kini.Di zaman sekarang, nilai – nilai persatuan dan kesatuan tersebut mulai tidak dijunjung tinggi oleh para rakyat Indonesia. Situasi dan perilaku para pemuda pemudi Indonesia terkadang tidak sesuai dengan makna dan nilai – nilai yang terkandung pada Sumpah Pemuda. Jiwa nasionalisme dan patriotisme mereka sudah mulai luntur. Sebagai contoh, diskriminasi SARA, perpecahan antarsuku, kerusuhan, dll. Seiring perkembangan zaman di Indonesia yang pesat dan adanya globalisasi, nilai – nilai Sumpah Pemuda mulai terkikis yang merupakan dampak dari globalisasi. Globalisasi ini mengakibatkan krisis moral di kalangan rakyat Indonesia.

Peristiwa – peristiwa yang terjadi ini membuat saya tersadar bahwa peristiwa tersebut dapat menimbulkan perpecahan dalam bangsa dan hal tersebut harus kita cegah dan atasi dengan membekali diri dengan pengetahuan – pengetahuan dan menyadari betapa pentingnya keberagaman di Indonesia untuk tetap dilestarikan. Kita tetap harus menjaga keutuhan, merasa bangga, mewujudkan tujuan Sumpah Pemuda, yaitu menciptakan rasa persatuan dan kesatuan antar rakyat Indonesia dalam hal kemerdekaan, serta menumbuhkan dan memberikan kesadaran pada seluruh rakyat Indonesia untuk mewujudkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan tetap mengabdi untuk membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik. “Berbeda-beda tetapi tetap satu”, yaitu semboyan yang tertulis pada lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila.

Kalau pemuda generasi terdahulu, dengan segala keterbatasan sarana komunikasi, mampu keluar dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, ras dan kultur, menuju persatuan dan kesatuan bangsa, maka tugas pemuda saat ini harus sanggup membuka pandangan ke luar batas-batas tembok kekinian dunia, memiliki karakter, kapasitas, kemampuan inovasi, kreativitas yang tinggi, mandiri, inspiratif serta mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan global.

Untuk itu, momentum Hari Sumpah Pemuda tahun ini, kiranya harus mampu menjadi perekat persatuan sebagai bangsa untuk bersama-sama bangkit melawan pandemi, serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kokoh melalui kewirausahaan pemuda.

Persatuan bangsa Indonesia sejak 94 tahun yang lalu adalah bukti bersatunya pemuda Indonesia. Tanpa persatuan pemuda, kemerdekan bangsa Indonesia tidak mungkin dakan dapat terwujud.

Tidak bisa dipungkiri, sekarang ini berbagai fasilitas sudah dapat dengan mudah mempersatukan pemuda. Berbagai perangkat digital sebagai media komunikasi yang tanpa batas, koneksi transportasi dari sabang sampai merauke, dan fasilitas lain yang mengindikasikan hilangnya sekat-sekat jarak antar anak bangsa.

Tentunya para pemuda harus mampu dengan bijak menggunakan media digital ini, baik dalam hal memilih dan memilah media untuk tujuan positif. Diharapkan tujuan utamanya adalah untuk dapat merajut persatuan dan kesatuan demi kokohnya tonggak nasionalisme. Dengan mengoptimalkan media sosial atau digital dengan bijak para pemuda dapat memfilter berbagai ujaran kebencian yang akan merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

 

 

Tags: Anwar Syafi’i PulunganGuru SMA IT Darul HasanSumatera UtaraSumpah Pemuda
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA