Sabtu, Juli 12, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Solusi Hakiki untuk Bumi Palestina yang Diberkati

by Mata Banua
31 Oktober 2023
in Opini
0

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd (Pemerhati Masalah Sosial dan Generasi)

Konflik dan perang Palestina-Israel terus berlanjut. Operasi badai Al-Aqsa yang dilancarkan pada Sabtu, 7 Oktober 2023 telah menggemparkan dunia internasional. Pasalnya, jika serangan-serangan sebelumnya selalu didahului Israel, serangan kali ini didahului oleh pihak Palestina.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\11 Juli 2025\8\8\master opini.jpg

Menuju Negeri Bersih dan Berdaya

10 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\11 Juli 2025\8\8\Nur Alfa Rahmah.jpg

Indonesia Darurat Perundungan Anak: Mencari Solusi Sistemik

10 Juli 2025
Load More

Di balik operasi ini ada sayap militer Hamas, Brigadier Al-Qassam (kompasiana.com).

Hamas memulai serangan multi-cabang sekitar pukul 6.30 pagi waktu setempat dengan ribuan roket yang ditujuakan hingga Tel Aviv dan Yerusalem. Di mana beberapa di antaranya melewati sistem pertahanan Iron Dome dan menghantam bangunan. Juru bicara Hamas Khaled Qadomi mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kelompok itu melakukan operasi militernya sebagai tanggapan atas kekejaman yang dihadapi warga Palestina selama beberapa dekade. Selain itu, Israel juga diketahui beberapa kali melakukan serangan di wilayah Masjid Al Aqsa, yang merupakan tempat suci Umat Islam (cnbcindonesia.com).

Perang Gaza yang terjadi sejak Sabtu hingga 19 Oktober 2023 telah menewaskan 3.785 orang warga Palestina dan melukai 12.500 orang lainnya. Sementara korban jiwa dari pihak Israel berjumlah 1.400 orang, tidak ada laporan penambahan korban jiwa baru sejak Kamis 12 Oktober 2023 dan korban lukanya mencapai 4.629 orang (katadata.co.id).

Menanggapi perkembangan situasi di Gaza, pegiat kemanusiaan asal Indonesia yang tinggal di Jalur Gaza, Abdillah Onim menjelaskan bagaimana Israel selalu melanggar hukum internasional dan berbagai perjanjian yang telah ditandatangani. Israel bahkan terus memperluas wilayahnya dan sekarang sudah menguasai lebih dari 80 persen wilayah itu. Israel, terus membangun pemukiman Yahudi di Tepi barat. Oleh karena itu, perlawanan bersenjata kini menjadi satu-satunya cara menghadapi Israel (voaindonesia.com).

Mirisnya, negeri-negeri Muslim termasuk Indonesia hanya menyerukan penghentian perang dan mengecam Israel atas biadabnya terhadap Muslim Palestina. Penguasa negeri-negeri Islam terus berulang melakukan hal yang sama seperti sebelumnya. Pada Selasa 10 Oktober 2023 lalu, Presiden menyampaikan sikap Indonesia atas situasi politik Palestina dan Israel yang kembali terjadi. Dalam keterangannya di Istana Merdeka Presiden mendesak agar perang dan tindak kekerasan yang terjadi di daerah konflik segera dihentikan guna menghindari dari jatuhnya korban lebih banyak lagi. Ia juga menyerukan agar pendudukan wilayah Palestina oleh Israel segera diselesaikan sesuai dengan parameter yang sudah disepakati PBB (setkab.goid).

Mirisnya, kaum Muslim banyak yang tidak memahami akar persoalan konflik Palestina Israel. Bahkan, masih ada di antara mereka yang memberi dukungan terhadap Israel yang jelas-jelas merebut tanah kaum Muslimin. Sosial media yang kini dikuasai oleh pihak musuh sangat mudah membalikkan opini. Inilah yang dilakukan Israel dan negara-negara pendukungnya. Tak heran, pihak Israel yang merupakan penjajah sejati justru banyak didukung oleh umat Muslim sendiri. Lebih miris lagi negeri-negeri Muslim tidak mengirimkan pasukannya untuk membantu Muslim Palestina.

Sungguh, solusi atas persoalan konflik Palestina-Israel tidak lain adalah mencabut penjajahan hingga akar-akarnya dari Bumi Palestina yang diberkati. Sebab penjajahan entitas Yahudi inilah yang menjadi persoalan mendasar krisis Palestina. Oleh karena itu, setiap tawaran solusi apapun yang tidak berujung pada upaya menghilangkan penjajahan Yahudi dari Bumi Palestina bukanlah solusi yang nyata. Itu hanya solusi parsial tidak menyelesaikan masalah. Bahkan, akan memperpanjang penderitaan rakyat Palestina.

Solusi dua negara (two state solution) seperti yang ditawarkan Amerika perdamaian yang digagas negara-negara Barat hingga normalisasi dengan penjajah Yahudi yang dilakukan para penguasa Arab pengkhianat adalah solusi palsu. Alih-alih menghilangkan penjajahan justru melegitimasi keberadaan penjajah Yahudi.

Berharap pada OKI juga jauh dari harapan. Pasalnya OKI merupakan kumpulan para penguasa yang mayoritas tunduk pada Amerika yang selama ini menjadi support system Israel dalam setiap penyerangan yang dilakukan terhadap Palestina. Berharap pada PBB juga mustahil. Sebab keputusan apapun dari PBB yang dianggap merugikan penjajah Israel akan diveto oleh Amerika.

Untuk menghilangkan penjajahan Yahudi ini tidak ada cara lain kecuali dengan perang jihad fi sabilillah. Untuk itu kewajiban utama untuk jihad ini ada pada pundak penguasa negeri-negeri Islam dan para panglima perang yang memiliki tentara yang terlatih, peralatan tempur, pesawat-pesawat tempur, dan persenjataan yang lebih dari cukup.

Namun, jihad fi sabilillah tentu membutuhkan persatuan kaum Muslimin di bawah naungan Khilafah dengan Khalifah yang satu yang akan menjadi pengomando jihad fi sabilillah. Inilah kekuatan besar umat Islam. Rasulullah Saw bersabda: “Imam (Khalifah) itu laksana perisai, kaum Muslim diperangi (oleh kaum kafir) di belakang dia dan dilindungi oleh dirinya.” (HR. Muslim).

Oleh karen itu, saat ini umat Islam harus memahami hakikat konflik dan solusi tuntas atas persoalan ini. Tidak hanya itu, mereka harus terdorong untuk melakukan pembelaan terhadap Palestina dengan terus menyuarakan dan mendakwahkan solusi tuntas tersebut yakni tegaknya Khilafah Islam. Allah SWT berfirman: “Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, melakukan amar makruf nahi mungkar, dan beriman kepada Allah.” (TQS. Ali Imran: 110).

Sungguh, tegaknya Khilafah yang akan melindungi kaum Muslimin di mana pun mereka berada. Akan mengembalikan kemuliaan kaum Muslimin dan menghapuskan segala bentuk penjajahan yang dilancarkan musuh-musuh Islam. Umat Islam di berbagai wilayah seharusnya mengetahui bahwa keselamatan mereka hanya ada pada Islam.

Realitas hari ini semakin menunjukkan umat butuh solusi mendesak untuk mengakhiri penderitaan mereka. Satu-satunya cara menghentikan semua tindakan kezaliman, penindasan dan penjajahan terhadap kaum Muslim di berbagai kawasan dunia adalah tegaknya Khilafah Rasyidah ‘ala minhajin nubuwwah. Sebab, dengan tegaknya Khilafah, kaum Muslim akan memiliki seorang Khalifah yang akan menjadi perisai. Oleh karena itu, penting bagi kaum Muslim untuk menghadirkan kembali kepemimpinan yang Islami. Kepemimpinan Islam inilah yang akan melindungi umat Islam, termasuk umat Islam di Palestina.[]

 

Tags: Nor AniyahpalestinaPemerhati Masalah Sosial dan Generasi
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA