Mata Banua Online
Senin, Desember 22, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Pemprov Gelar Dialog Kelestarian Wayang Kulit Banjar

by Mata Banua
30 Oktober 2023
in Banjarmasin, Kotaku
0
D:\2023\Oktober 2023\30 Oktober 2023\5\hal 5\hal 5\Dalang Ririt mementaskan wayang Sampir.jpg
DALANG Ririt mementaskan wayang Sampir di kawasan Wisata Alam Manggasang, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, beberapa waktu lalu.(foto: ant/arsip)

 

BANJARMASIN – Unit Pelak­sana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya Provinsi Kali­mantan Selatan menyeleng­garakan dialog untuk meles­tarikan kesenian wayang kulit khas Banjar.

Berita Lainnya

G:\2025\Desember 2025\22 Desember 2025\5\hal 5\Dirut Perumda Pasar Banjarmasin Abdan Syakura dan Komandan Kodim 1007Banjarmasin Letkol CZI Slamet Riyadi.jpg

Pemko Gandeng Kodim 1007 Jaga Keamanan Pasar Sentra Antasari

21 Desember 2025
G:\2025\Desember 2025\22 Desember 2025\5\hal 5\Kegiatan sunatan massal oleh Badan Pengelola Mesjid Raya Sabilal Muhtadin.jpg

100 Anak Ikuti Sunatan Massal

21 Desember 2025

Kepala UPTD Taman Buda­ya Kalsel Suharyanti di Banjar­masin, Minggu, menyampaikan penyel­enggaraan dialog wayang kulit Banjar tersebut dilaksanakan selama tiga hari pada 29-31 Oktober 2023 di Taman Budaya Banjarmasin.

Menurut dia, dialog wayang kulit Banjar merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi Kalsel untuk terus menyebarluaskan eksistensi kesenian tersebut sehingga lestari dan bertahan.

“Kita ingin masyarakat tahu bahwa Kalsel juga memiliki wayang kulit khas Banjar. Biasanya wayang kulit dikenal dari pulau Jawa,” ucapnya.

Dia menerangkan salah satu perbedaan antara wayang kulit Banjar dan Jawa terletak pada bahan pembuatan wayang.

Untuk Jawa bahan utama wayang dari kulit kerbau, sementara wayang Banjar lebih sering dibikin dari kulit sapi atau kambing.

“Banyak yang ingin kita diskusikan terkait wayang kulit Banjar ini, sehingga kesenian ini makin memasyarakatkan, sehingga akan mmunculkan banyak regenerasi penggiatnya nanti,” ucapnya.

Untuk memperkaya kesenian wayang dan berbagi pengetahuan, narasumber yang didatangkan pada kegiatan dialog, yakni Dalang Wayang Kulit Yogyakarta Ki Catur Benyek Kuncoro.

Untuk lokal, ungkap dia, Ketua Persatuan Pedalangan Seluruh Indonesia (Pepadi) Provinsi Kalsel Ufik.

“Para peserta diberi pelatihan dalam membuat karya dan cerita wayang. Yang mana di akhir dialog langsung mempraktekkan cara mewayang,” ujarnya.

Ditambahkan Kepala Seksi Promosi dan Dokumentasi Taman Budaya Kalsel Nitta Aulia mengatakan, bagi masyarakat yang ingin ikut dalam pelaksanaan dialog bisa langsung membuka media sosial taman budaya untuk mendaftar melalui laman https://bit.ly/pendaftarandialogseni.

“Kita juga mengadakan pagelaran wayang kulit Banjar yang akan diadakan di gedung Warga Sari Taman Budaya Minggu malam ini,” ujarnya.

“Ayo ikuti dialog dan saksikan pergelaran wayang kulit Banjar, karena akan langsung dimainkan oleh salah satu seniman lokal yaitu Dalang Saidi Rahman yang berasal dari hulu sungai,” paparnya. ant

 

 

Tags: Kelestarian Wayang Kulit BanjarKepala UPTD Taman Buda­ya KalselSuharyantiUPTD
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper