
PELAIHARI – Harapan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Laut (Tala) agar pihak ketiga yakni perusahaan bisa berkontribusi dalam penyediaan air bersih ditindaklanjuti oleh PT Jorong Barutama Greston (JBG).
PT JBG dan kontraktor melakukan distribusi air bersih sebagai tanggapan atas krisis air yang dialami warga sekitar akibat musim kemarau berkepanjangan.
Kemarau panjang melanda wilayah Kabupaten Tanah Laut, khususnya Kecamatan Jorong mengakibatkan krisis air bersih yang serius.
Hingga Bupati Tala mengeluarkan himbauan dan instruksi kepada seluruh perusahaan di Kabupaten Tanah Laut, termasuk BUMN dan BUMD agar berpartisipasi dalam program pendistribusian air bersih sebagai upaya mitigasi krisis akibat kemarau.
Pemerintah Kecamatan Jorong juga mengajukan permohonan bantuan air bersih bagi masyarakat di wilayahnya, mengingat distribusi air bersih saat ini sangat mendesak dan dibutuhkan segera oleh warga agar dapat berkegiatan sehari-hari.
Kolaborasi dengan Kontraktor menanggapi himbauan tersebut, PT JBG mengadakan pertemuan dengan PT Tunas Jaya Perkasa dan PT Sinar Nirwana Sari untuk membuat program distribusi air bersih bagi warga sekitar.
Kedua kontraktor JBG tersebut menyatakan akan menggunakan dana Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) mereka untuk pengadaan dan distribusi air bersih melalui vendor penyedia air bersih.
“Memang telah ada program penyediaan air bersih jangka panjang, seperti pembangunan embung, sumur bor dan sumur gali, namun pada kondisi kemarau ekstrem saat ini, pasokan itu belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Rasmat Riadi
selaku CSR Head PT JBG, Senin (30/10).
Pihaknya melakukan pendistribusian air bersih kelima desa yang menjadi target di ring 1 yaitu Desa Batalang, Swarangan, Karang Rejo, Asam-Asam dan Desa Simpang Empat Sungai Baru.
“Rata-rata 10 ribu liter air bersih dibagikan setiap hari, dengan total mencapai 118.000 liter. Volume ini mencukupi kebutuhan sekitar 1.000 kepala keluarga untuk keperluan masak, minum dan mandi,” terangnya.
Proses distribusi air bersih dilakukan dengan mengisi air dari sumbernya ke tandon air dan mengirimkannya menggunakan mobil bak terbuka ke rumah-rumah warga.
“Kami juga selalu berkoordinasi dengan aparat desa setempat secara intensif serta pengawalan bersama aparat dilakukan untuk memastikan distribusi tepat sasaran dan efesien,” jelasnya. ris/ani