
BANJARMASIN – Kawal Incubator sebagai upaya Pemerintah Kota Banjarmasin terus mendorong peningkatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari berbagai sektor.
Selain terus melakukan pembinaan dalam peningkatan keterampilan, pemko juga melakukan Forum CSR 2023 (Kawal Incubator) dengan tema; “Memacu Kerjasama Untuk Usaha Mikro Kota Banjarmasin Bangkit dan Maju”, di salah satu Hotel Banjarmasin, Kamis (19/10) malam.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina memberikan apresiasi kegiatan Forum CSR tersebut. Ia menjelaskan, kawal incubator kali ini mendapatkan masukan tambahan pengetahuan terkait dengan kebijakan- kebijakan operasional dari Ketua ICCN Fiki Satari.
“Pada angkatan kedua dari program kawal incubator diinkubasi bisnis wirausaha baru. Dari 50 orang di tahap kedua ini terselisihkan jadi 20, jadi tadi 5 yang ditampilkan dan mereka ini ternyata banyak yang unik,” ucapnya.
Ia mengatakan, wira usaha incubator tersebut tidak lagi berkutat pada aspek kuliner, kria sasirangan tapi sudah sangat spesifik. Tadi ada yang main musik, biola ternyata sangat unik. “Pa Fiki langsung bilang itu harus didaftarkan hakinya,” ujarnya.
Ibnu menjelaskan, dalam ekonomi kreatif ini ada 17 subsektor. “Ekonomi kreatif bisa di sektor musik, bisa di sektor kria tapi bukan sasirangan tapi kria kerajinan lain termasuk juga yang kulinernya masih ada,” jelasnya.
Ia berharap, para alumni ini nanti dapat dimasukkan dalam program Bahuma karena memang slot untuk pendanaan dari Bank Kalsel sebesar Rp 3 miliar itu masih ada, masih belum terserap semua,” tambahnya.
Menurutnya, alumni tersebut berkesempatan untuk mengakses pendanaan agar mereka punya modal untuk bisa memproduksi lebih banyak. “Bisa usaha lebih berkembang, UMKM naik kelas itu harapannya,” tutupnya.
Sementara, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin, H Muhammad Isa Ansari menjelaskan kawal incubator adalah sebuah lembaga intermediasi yang melakukan proses inkubasi terhadap semua kegiatan pendampingan, baik itu pelatihan, mentoring, coaching, dan layanan bisnis lainnya.
Kegiatan itu, lanjutnya, memberikan kesempatan kepada tenant kawal incubator untuk memperkenalkan produk dan potensi bisnisnya, kemudian memberikan ajang peluang bagi pelaku dunia usaha untuk mengenal dan mempelajari usaha tenant kawal inkubator.
“Kegiatan ini juga bertujuan mempercepat pelaksanaan kerja sama untuk peningkatan kapasitas usaha tenant kawal inkubator serta sebagai bagian dari peran Pemerintah Kota Banjarmasin untuk memfasilitasi pembinaan dan wirausaha baru di Kota Banjarmasin,” demikiannya. via
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina memberikan apresiasi kegiatan Forum CSR tersebut. Ia menjelaskan, kawal incubator kali ini mendapatkan masukan tambahan pengetahuan terkait dengan kebijakan- kebijakan operasional dari Ketua ICCN Fiki Satari.
“Pada angkatan kedua dari program kawal incubator diinkubasi bisnis wirausaha baru. Dari 50 orang di tahap kedua ini terselisihkan jadi 20, jadi tadi 5 yang ditampilkan dan mereka ini ternyata banyak yang unik,” ucapnya.
Ia mengatakan, wira usaha incubator tersebut tidak lagi berkutat pada aspek kuliner, kria sasirangan tapi sudah sangat spesifik. Tadi ada yang main musik, biola ternyata sangat unik. “Pa Fiki langsung bilang itu harus didaftarkan hakinya,” ujarnya.
Ibnu menjelaskan, dalam ekonomi kreatif ini ada 17 subsektor. “Ekonomi kreatif bisa di sektor musik, bisa di sektor kria tapi bukan sasirangan tapi kria kerajinan lain termasuk juga yang kulinernya masih ada,” jelasnya.
Ia berharap, para alumni ini nanti dapat dimasukkan dalam program Bahuma karena memang slot untuk pendanaan dari Bank Kalsel sebesar Rp 3 miliar itu masih ada, masih belum terserap semua,” tambahnya.
Menurutnya, alumni tersebut berkesempatan untuk mengakses pendanaan agar mereka punya modal untuk bisa memproduksi lebih banyak. “Bisa usaha lebih berkembang, UMKM naik kelas itu harapannya,” tutupnya.
Sementara, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin, H Muhammad Isa Ansari menjelaskan kawal incubator adalah sebuah lembaga intermediasi yang melakukan proses inkubasi terhadap semua kegiatan pendampingan, baik itu pelatihan, mentoring, coaching, dan layanan bisnis lainnya.
Kegiatan itu, lanjutnya, memberikan kesempatan kepada tenant kawal incubator untuk memperkenalkan produk dan potensi bisnisnya, kemudian memberikan ajang peluang bagi pelaku dunia usaha untuk mengenal dan mempelajari usaha tenant kawal inkubator.
“Kegiatan ini juga bertujuan mempercepat pelaksanaan kerja sama untuk peningkatan kapasitas usaha tenant kawal inkubator serta sebagai bagian dari peran Pemerintah Kota Banjarmasin untuk memfasilitasi pembinaan dan wirausaha baru di Kota Banjarmasin,” demikiannya. via
Walikota Banjarmasin ,
H Ibnu Sina ,
Ketua ICCN ,
Fiki Satari,
UMKM,