Mata Banua Online
Minggu, Oktober 12, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Proyek Aksesoris Jembatan Pasar Lama Dinilai Hamburkan Uang Rakyat

by matabanua
4 Oktober 2023
in Banjarmasin, Kotaku
0
D:\2023\Oktober 2023\5 Oktober 2023\5\hal 5\Jembatan Pasar Lama dicat putih yang tengah dikerjakan..jpg
JEMBATAN Pasar Lama dicat putih yang tengah dikerjakan sejumlah pekerja untuk dipasangi air mancur pelangi.(foto:mb/ jejakrekam)

 

BANJARMASIN – Pakar hukum konstruksi Dr Subhan Syarief mengkritik proyek aksesoris Jembatan Pasar Lama yang menelan dana Rp 11 miliar lebih sebagai program menghambur-hamburkan duit rakyat bersumber dari APBD Banjarmasin.

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\13 Oktober 2025\2\Bawa Samurai, Empat Pelajar Diamankan Polisi.jpg

Bawa Samurai, Empat Pelajar Diamankan Polisi

12 Oktober 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Petugas Tangkap Pelaku Pemerkosa Mantan Pacar

12 Oktober 2025

“Sepatutnya jika membenahi Jembatan Pasar Lama justru terbaik adalah dari segi konstruksi karena sudah berumur tua, bukan malah aksesorisnya. Makanya, selama ini belum jelas apa skala prioritas yang ingin dibuat oleh Walikota Banjarmasin bersama Wakil Walikota Banjarmasin dalam membenahi kota sesuai dengan dokumen rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) tahun 2021-2026,” ucap Subhan Syarief kepada jejakrekam.com, Rabu (4/10).

Menurut dia, ada tiga program yang jadi prioritas dalam dokumen RPJMD 2021-2026 di Banjarmasin yakni meningkatkan terciptanya wirausaha baru (WUB) mandiri. Hingga kini, tidak jelas siapa orang yang dimaksud WUB mandiri dan bagaimana sekarang keberadaannya.

“Apakah kualitasnya meningkat dalam segi usaha dan mandiri, atau malah sebaliknya,” kata mantan Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Provinsi (LPJKP) Kalsel ini.

Subhan mengatakan, pro­gram kedua adalah normalisasi dan revitalisasi sungai di Banjar­masin yang ingin dituntaskan di masa kepemimpinan duet Ibnu Sina-Arifin Noor dalam menakhodai Pemkot Banjarmasin, usai memenangkan suksesi 2020 silam.

“Dari sini muncul rencana normalisasi Sungai Veteran hingga dibuat program kampung tematik-tematik. Sampai sekarang sejauhmana keberhasilannya? Terutama dari segi pariwisata berbasis ungai,” tutur inisiator Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kalsel ini.

Kemudian, kata Subhan, program prioritas ketiga yang ingin dituntaskan dalam visi-misi Banjarmasin Baiman Lebih Bermartabat adalah smart city atau kota pintar (cerdas) berbasis informasi teknologi.

“Lantas dimana letaknya proyek aksesoris Jembatan Pasar Lama yang menelan dana bombastis sampai Rp 11 miliar lebih itu? Dari tiga prioritas pemerintah kota itu justru tidak ada program mendandani jembatan, gedung maupun jalan dalam meningkatkan sektor pariwisata. Yang ada justru sungai itu menjadi penunjang utama sektor pariwisata, lantas apa hubungannya dengan jembatan?” cecar doktor hukum konstruksi lulusan Unissula Semarang ini.

Subhan menegaskan, jembatan itu bukan bagian dari sungai, karena merupakan sarana atau prasarana konstruksi yang kegunaannya sebagai media penyeberangan atau jalur moda transportasi darat.

“Apa hubungannya dengan tiga program skala prioritas dalam RPJMD Banjarmasin tahun 2021-2026 itu? Beda jika berbasis sungai, misalkan sungai yang dulunya dangkal dan menyempit itu kembali luas atau dalam sehingga berfungsi kembali terkait dengan program normalisasi sungai,” kata arsitek senior ini.

Menurut Subhan daripada mempermak wajah Jembatan Pasar Lama yang menjadi domain Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalsel atau Pemprov Kalsel, lebih baik Pemko Banjarmasin membenahi Pasar Lama atau Pasar Abadi yang kian kumuh.

“Itu jauh lebih baik dan senapas dengan ikon Banjar­masin sebagai kota perdagangan dan jasa dengan dana bombastis Rp 11 miliar lebih itu. Jauh lebih signifikan misalkan etalase atau depan Pasar Lama itu dibuat menghadap ke Sungai Martapura jauh lebih bermanfaat diban­dingkan mendandani jembatan,” kritik Subhan.

Bahkan, kata dia, jika rencana lebih ekstrem lagi dengan membangun rumah susun (rusun) bagi warga yang bermukim di sekitar Pasar Lama dengan menghadap ke Sungai Martapura atau Kampung Sasirangan Seberang Masjid.

“Daripada bikin lampu, aksesoris dan air mancur pelangi yang mengucur ke bawah, justru berpotensi membahayakan perahu yang lewat Jembatan Pasar Lama,” ucap Subhan. jjr

 

 

Tags: Dr Subhan SyariefJembatan Pasar LamaPakar hukum konstruksi
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper