Kamis, Juli 10, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Gabah Makin Mahal, Penggilingan Berhenti

by matabanua
19 September 2023
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\2023\September 2023\20 September 2023\7\7\Foto hal Ekonomi  ( 12 september  )\hal 7 - 2 klm (bawah).jpg
(foto:mb/web)

 

JAKARTA – Kenaikan harga gabah sangat berdampak bagi usaha penggilingan padi kecil di sentra-sentra perberasan. Imbas tingginya harga gabah, penggilingan memilih untuk menghentikan produksi sementara karena tak kuat menahan laju kenaikan harga.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\10 Juli 2025\7\hal Ekonomi 10 Juli )\a as.jpg

Tugas Bulog Salurkan Bantuan Beras

9 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\10 Juli 2025\7\hal Ekonomi 10 Juli )\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg

Harga Emas UBS dan Galeri24 Kompak Naik

9 Juli 2025
Load More

Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Yogyakarta Arif Yuniarto mengatakan, harga gabah kering panen (GKP) yang diterima petani saat ini menyentuh Rp 7.500 per kg dari semula masih kisaran Rp 5.000 per kg.

Sementara itu, penggilingan harus menahan laju harga beras di level konsumen hingga menyebabkan kerugian usaha. “Teman-teman yang beli gabah sekarang dan dijual sekarang, pasar enggak kuat. Rugi. Makanya banyak teman-teman penggilingan yang berhenti produksi,” kata Arif.

Menurut dia, jika harga gabah Rp 7.500 per kg maka harga jual beras di level konsumen idealnya berada di atas Rp 14 ribu per kg. Namun, kata Arif, banyak penggilingan yang memilih untuk menahan harga di bawah Rp 14 ribu per kg dan rela menanggung kerugian.

Penyebab lonjakan harga gabah itu tak lain karena produksi yang memang menipis. Alhasil, terjadi perebutan gabah oleh perusahaan penggilingan di daerah.

Ia pun mengingatkn, kenaikan harga beras kemungkinan akan berlangsung hingga musim panen raya rendeng yang biasa tiba pada Februari-Maret. Sebab, berharap pada musim panen gadu di akhir tahun tak memungkinkan karena pasokan yang lebih rendah. Apalagi, para petani dihadapkan pada musim kemarau ekstrem yang berdampak langsung terhadap produksi gabah.

Anggota Ombudsman, Yeka Hendra Fatika, mengatakan, para penggilingan padi skala besar juga tengah kesulitan mendapatkan gabah. Menurut dia, yang terpenting bagi perusahaan bukan soal harga, melainkan ketersediaan pasokan. Penggilingan padi besar bahkan rela menjual rugi berasnya demi tak kehilangan pelanggan tetap. “Dia rela rugi asal customer jangan hilang karena meraih customer perlu perjuangan luar biasa,” kata Yeka.

Ia pun mengusulkan kepada pemerintah untuk membuat kebijakan harga eceran tertinggi (HET) gabah di tingkat penggilingan. Pasalnya, selama ini tidak ada pengaturan terhadap harga gabah yang berpengaruh besar terhadap pergerakan harga beras hingga ke tingkat konsumen.

Yeka memastikan kenaikan harga beras yang signifikan saat ini murni disebabkan oleh tingginya harga gabah dari para petani yang diterima penggilingan. Hal itu didasari kebijakan HET yang sejak tahun lalu tak bisa diikuti oleh pasar.

Sekalipun HET telah dinaikkan, faktanya harga beras tetap mengalami kenaikan yang lebih tinggi. “Persoalan saat ini bukan hanya soal beras saja, tapi gabah. Buktinya, sekian lama dilakukan stabilisasi pasokan dan harga beras, harga masih naik,” kata Yeka.

Kenaikan signifikan harga beras mulai terasa sejak Agustus lalu. Badan Pangan Nasional mencatat rata-rata harga beras premium hingga sebesar Rp 15.180 per kg atau naik 11,54 persen daripada pekan pertama Agustus 2023.

Adapun harga beras medium kini dihargai Rp 12.700 per kg, ik 5,93 persen sejak pekan pertama Agustus 2023. Sementara itu, acuan harga eceran tertinggi (HET) beras yang diatur untuk beras premium, sebesar Rp 13.900 per kg-Rp 14.800 per kg tergantung wilayah. Sedangkan, HET beras medium Rp 10.900-Rp 11.800 per kg. rep/mb06

 

 

Tags: Anggota OmbudsmanArif YuniartoGabahKetua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) YogyakartaYeka Hendra Fatika
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA