
BANJARMASIN – Kabut asap yang menyelimuti Kota Banjarmasin pada malam hingga jelang pagi hari, terasa sangat mengganggu. Jika kondisi udara semakin memprihatinkan, tak menutup kemungkinan dilakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk siswa di kota ini.
“Tak menutup kemungkinan jika kabut asap semakin tebal dan memprihatinkan, maka wacana Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ akan dilakukan untuk semua siswa di kota ini,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin, Nuryadi, Jumat (8/9).
Kabut asap ini sangat terasa ketika pagi hari. Bahkan polusi asap karena kabut asap hasil kebakaran hutan dan lahan (kahurla) sangat pekat terasa bagi sekolah-sekolah yang berada di wilayah perbatasan Kabupaten/Kota, seperti perbatasan Batola.
Menurutnya, sejauh ini berdasarkan pemantauan, pelaksanaan PJJ masih tidak perlu. “Sebab kabut terjadi pada malam hingga pagi saja karena setelah jam 10 ke atas kabutnya sudah tak terasa lagi,” ujarnya.
Meski demikian, ia tetap meminta agar para siswa baik tingkat PAUD hingga SMP untuk memakai masker saat berada di luar ruangan.
“Kalau kabutnya tebal dan banyak asap, kita tetap pakai masker dan banyak minum air putih dan vitamin, kurangi aktivitas di luar ruangan ketika pagi saat kabut berlangsung,” pesannya.
Tak hanya itu, ia juga meminta agar para orangtua bisa menjaga anaknya agar tidak berada di luar ruangan dan menghirup udara kurang sehat terlalu banyak. “Bahaya kan akibatnya bisa batuk dan terkena ISPA,” tutup Nuryadi. via