
TANJUNG – Angka prelevansi stunting di Kabupaten Tabalong menurun signifikan menjadi 7,2 persen pada tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 7,8 persen sehingga menempatkan Kabupaten Tabalong pada urutan ketiga dengan kasus stunting terendah di Kalimantan Selatan.
“Tentu hasil tersebut menjadi kabar baik untuk kita semua, bahwa usaha dan kerja keras selama ini dengan bahu membahu, membuahkan hasil,” kata Wakil Bupati (Wabup) Tabalong, H Mawardi saat membuka Diseminasi Audit Kasus Stunting I Kabupaten Tabalong Tahun 2023, di Hotel Aston Tanjung, Rabu (23/8).
Wabup Mawardi menyampaikan, melalui penguatan deteksi dini dan intervensi yang tepat, baik intervensi spesifik maupun sensitif secar kolaborasi, kejadian stunting dapat dicegah.
“Ini semua perlu dukungan semua SKPD, lintas program dan lintas sektor mitra untuk berkomitmen dalam upaya percepatan penurunan stunting,” sampainya.
Rencana tindak lanjut dan rekomendasi dari hasil audit kasus stunting, diharapkan agar dilaksanakan sesuai tanggung jawab dan kewenangan masing-masing.
Kemudian, semua pihak perlu bekerjasama dalam mendukung terwujudnya masyarakat dengan konsumsi gizi seimbang, percepatan perbaikan gizi, pemenuhan sanitasi dasar dengan menyusun rencana kegiatan sesuai lokus yang telah ditetapkan.
“Upaya maksimal akan mendapatkan yang baik untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat produktif dan berdaya saing, khususnya bagi masyarakat Kabupaten Tabalong,” tukasnya. don/ani