
TANJUNG – Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tabalong melakukan studi tiru ke Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sidoarjo, Jawa Timur, terkait Link and Match ketenagakerjaan sebagai upaya mengurangi angka pengangguran.
Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Lyla Susanti menyebutkan, pihaknya ingin mengadopsi upaya yang dilakukan BPVP Sidoarjo dalam penyiapan tenaga kerja sesuai kebutuhan pasar kerja.
“Harus ada komitmen bersama untuk melakukan pelatihan berbasis kompetensi, yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan dapat di akses seluruh masyarakat,” ujarnya, Rabu (26/7).
Menurutnya, masalah Link and Match menjadi tantangan bagi pemerintah daerah, dan perlu dicarikan solusi terbaik di sektor ketenagakerjaan.
Selanjutnya dalam studi tiru ini, diketahui BPVP Sidoarjo telah menerapkan Training Needs Analysis (TNA) sebagai langkah awal yang penting dalam menyusun sebuah program pelatihan.
Hasil dari TNA ini mengidentifikasi potensi yang dimiliki suatu daerah, dan juga mencocokan kebutuhan daerah dengan sumber daya yang tersedia.
“TNA yang dilakukan dengan baik dapat memberikan pelatihan dengan orang yang benar, metode yang tepat, serta kompetensi yang sesuai,” jelasnya.
Sehingga, lanjut dia, peserta pelatihan bisa terserap pasar kerja dan tidak menambah pengangguran baru.
Dalam kegiatan Benchmarking Link and Match Ketenagakerjaan ke BPVP Sidoarjo, jajaran Disnaker Tabalong di terima Muhammad Aiza Akbar selaku Kepala BPVP Sidorajo beserta jajarannya.
BPVP Sidoarjo juga berkomitmen senantiasa berbenah dan selalu menyesuaikan pelatihan vokasi yang diselenggarakan untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar kerja, sehingga mampu berkontribusi bagi perluasan kesempatan kerja dengan hadirnya sumber daya manusia terampil yang tersertifikasi, dan siap berkarya pada masing-masing bidang usaha. ant