JAKARTA – Wartawan yang meliput pemeriksaan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku mendapat ancaman penembakan dari pengawal Airlangga pada Senin (24/7) malam.
“Buka jalan, buka jalan, gue tembak, gue tembak lo,” teriak pengawal kepada para wartawan yang mencoba mewawancarai Airlangga.
Menanggapi kabar tersebut, Kemenko Perekonomian membantah pihaknya melakukan ancaman seperti yang dituduhkan.
Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto mengaku telah mengklarifikasi kepada pihak protokoler, dan tidak ada yang mengucapkan kata-kata tembak.
“Protokoler Kemenko Perekonomian telah memiliki SOP tersendiri dalam melaksanakan pendampingan kepada pimpinan dan dalam menjalankan tugasnya, Protokol Kemenko Perekonomian tidak dibekali dengan senjata,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/7).
Meski begitu, ia meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi usai pemeriksaan terhadap Airlangga di Kejagung.
“Kami berterima kasih atas kesediaan teman-teman wartawan yang menunggu sekitar 12 jam pemeriksaan, dan kami juga mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi usai pemeriksaan,” katanya.
Sebelumnya, seseorang yang diduga pengawal Menko Airlangga mengancam menembak awak media yang menghalang-halangi jalan menuju mobil usai pemeriksaan di Kejagung.
Aksi ancaman penembakan tersebut terjadi setelah Airlangga melakukan konferensi pers terkait pemeriksaan di kasus korupsi izin ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) dan turunannya pada periode 2021-2022.
Dengan pengawalan ketat, Airlangga saat itu hendak bergegas menuju mobil Toyota Land Cruiser hitam dengan nomor polisi B 2585 SJI untuk meninggalkan Kejagung. Namun sejumlah awak media masih berupaya untuk mewawancarainya.
Saling dorong antara awak media dengan para pengawal Airlangga lantas tidak dapat terhindarkan. Saat saling dorong itu, salah satu pengawal Airlangga lantas berteriak agar dibukakan jalan sembari mengancam akan menembak awak media yang menghalangi.
Setelah Airlangga berhasil memasuki mobil, para pengawalnya kemudian masuk ke kendaraan yang berbeda, yakni mobil Toyota jenis Kijang Innova.
Keributan kembali terjadi usai pengawal Airlangga memaki wartawan karena mobilnya tertahan. “Goblok lu,” teriaknya dari dalam kendaraan.
Mendengar makian tersebut, sejumlah awak media mencoba mengejar mobil pengawal hingga beberapa meter melewati gerbang Gedung Bundar Kejagung.
Sementara, Kejagung Republik Indonesia menyayangkan adanya insiden pengawal Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang meneriakkan kata tembak kepada awak media, pascapemeriksaan yang digelar pada Senin (25/7) malam.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Ketut Sumedana mengatakan, kerumunan adalah hal yang biasa dalam keseharian wartawan.
“Harusnya tidak ada kata-kata pengancaman seperti itu, kerumunan dan desak-desakan bagi teman-teman media merupakan hal yang biasa, dan menjadi tugas keseharian mereka. Yang penting tidak menimbulkan kegaduhan dan saling menghargai satu sama lain,” katanya, Selasa (25/7).
Menurutnya, selama ia bertugas menjadi kapuspenkum, belum pernah ada ketegangan pascapemeriksaan yang terjadi di Kejagung. Ia berharap kejadian serupa tak lagi terulang di masa yang akan datang. web