
JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, menyebut penurunan produksi kedelai akibat El Nino berisiko mengerek harga kedelai glal. “Harga kedelai global bisa naik hingga tiga kali lipat,” kata Syahrul dalam keterangan resmi, dikutip Senin.
Sebagai antisipasi dampak El Nino terhadap pasokan bahan baku tempe, tahu dan kecap tersebut, Syahrul mendorong pemerintah daerah untuk menambah lahan kedelai.
Dia meilai, penambahan luas tanam kedelai menjadi semakin perlu dilakukan mengingat kebutuhan kedelai dalam negeri masih tinggi. “Kalau kita tidak tanam kedelai, mau makan apa kita besok?,” tuturnya.
Dia mengakui, kekeringan akibat El Nino berisiko pada pasokan kedelai ke Indonesia yang bkurang. Dengan menanam kedelai, Syahrul berharap bisa menurunkan ketergantungan terhadap impor kedelai.
Lebih lanjut, pemerintah daer diminta untuk mempersiapkan program penanaman kedelai secara matang mulai dari kelembagaan, sumber daya manusia hingga permodalan tani.
Petani didorong untuk memanfaatkan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR). Sementara anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) digunakan untuk operasional penanaman.
Direkur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Suwandi menuturkan bahwa pihaknya menargetkan luas penanaman kedelai tahun ini mencapai 250.000 hektare. Menurutnya, saat ini animo petani untuk menanam kedelai tengah meningkat seiring harga kedelai di petani yang cenderung tinggi di kisaran R10.000-Rp11.000 per kilogram.
Adapun ihwal penyediaan benih kedelai unggul, lanjutnya, pemerintah akan mengarahkan pada sistem penangkaran secara in situ. “Pada tahun depan akan ditingkatkan lagi luasannya, sehingga menjadi peluang untuk memacu produktivitas,” jelas Suwandi. bisn/mb06