
BANJARMASIN – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) setempat menggelar penanaman padi unggul dalam rangka pengendalian inflasi daerah, di kawasan Tatah Belayung, Kelurahan Tanjung Pagar, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Jum’at (21/7).
Wakil Wali Kota Banjarmasin, H Arifin Noor bersama Sekdako Banjarmasin, Ikhsan Budiman dan jajaran Tim Pengendali inflasi Daerah (TPID) Kota Banjarmasin secara simbolis memulai menanamkan padi jenis nikongga.
Arifin mengakui jika lahan pertanian di Banjarmasin semakin berkurang dan berharap agar penanaman padi unggul di lahan persawahan yang minim tersebut bisa berhasil dan dapat meningkatkan produksi beras.
“Di Banjarmasin Barat dan Tengah sudah tidak ada sawah lagi, sisa di Banjarmasin Selatan, Timur dan Utara yang sedikit, karena itulah diharapkan penanaman padi unggul ini produksinya meningkat dan dibutuhkan masyarakat,” harapnya.
Ia mengatakan dengan menanam padi unggul ini tepat waktu dan tepat mutu, dapat menghasilkan padi yang bagus. “Jadi harga beras menjadi stabil dan itulah tujuan kita agar bisa mengendalikan inflasi di bidang pertanian,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan DKP3 Banjarmasin, Abdul Hadi menyampaikan kegiatan ini merupakan salah satu program pemerintah dalam rangka menurunkan angka inflasi khusus Banjarmasin.
“Salah satunya adalah dengan gerakkan menanam padi dan sesuai visi kepala dinas kita yakni menanam padi unggul,” beber Hadi.
Menurutnya, pangan merupakan salah satu indikator inflasi daerah, karena itu tak hanya di kawasan Tatah Belayung, pihaknya akan membuat lahan pertanian di kawasan lain di Kota Banjarmasin.
“Seperti Sungai Lulut dan Sungai Gampa akan kita beri benih unggul, karena memang ada beberapa lahan yang belum ditanami,” tutupnya.
Sementara, luas lahan pertanian di Kota Banjarmasin sampai saat ini sebanyak 2.065 hektar. Sedangkan luas lahan pertanian milik Pemko Banjarmasin sebesar 10 hektar dari target hektare. via/ani