
MARTAPURA – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Selatan, Hj Raudatul Jannah Sahbirin, SKM, MKes bersama rombongan PKK Kalsel dan Kwarda Pramuka Kalsel meninjau pengembangan budidaya ikan tawar di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin, Rabu (19/7).
Dalam kunjungan itu disambut Kepala BPBAT Mandiangin, Evalawati dan Hj Raudatul Jannah dan rombongan melihat dari dekat proses budidaya ikan air tawar hingga proses pengolahan turunan seperti albumin dan abon.
Hal tersebut dilakukannya dalam rangka mendukung kegiatan usaha budidaya ikan air tawar skala rumah tangga yang dilakukan masyarakat.
“Kita ingin berkonsultasi terkait produksi pakan ikan mandiri skala rumah tangga dengan penggunaan bahan baku yang mudah didapat masyarakat,” kata istri Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor atau Paman Birin itu.
Dalam kesempatan itu, Raudatul Jannah melihat pengembangan budidaya ikan spesifik yang dibudidayakan di BPBAT Mandiangin diantaranya ikan gabus, kelabai dan belida serta melihat langsung produk turunan hasil budidaya ikan gabus atau haruan yaitu albumin dan abon yang di produksi tim BPBAT Mandiangin.
Raudatul Jannah berharap, kegiatan budidaya ikan air tawar ini dapat juga diimplementasikan dan diaplikasikan oleh masyarakat sebaagai upaya dalam menekan angka inflasi di banua.
“Saya berharap semoga budidaya ikan air tawar ini bisa diaplikasikan secara luas di banua ini,” pungkas Hj Raudatul Jannah yang juga menjabat sebagai Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Kalsel ini.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) RI, Sakti Wahyu Trenggono pernah melakukan peninjauan ke Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin pada bulan Maret 2023 silam.
Selain budidaya ikan komoditas lokal seperti gabus (haruan), papuyu, belida, kelabau, jelawat, arwana, gurame dan baung, juga ada ikan jenis komoditas introduksi seperti nila, patin siam, mas, lele, koi dan grass carp yang di budidaya langsung dalam kolam-kolam penangkaran di BPBAT Mandiangin.
Diungkapkan Kepala BPBAT Mandiangin, Evalawati saat mendampingi Menteri KP kala itu menjelaskan ada empat tempat terdiri dari kantor dan instalasi terbagi di sejumlah daerah, selain kantor utama di Mandiangin, juga terdapat unit instalasi seperti instalasi Bincau, instalasi Pulang Pisau dan instalasi Awang Bangkal.
“Semuanya fasilitas memiliki unit perkolaman dan indoor hacthery, dengan berbagai komoditas ikan didalamnya,” jelas Evalawati.
Lebih lanjut Eva menjelaskan, selain budidaya, BPBAT Mandiangin juga menyediakan beberapa pelayanan untuk penyediaan benih dan calon induk unggul, bimbingan teknis, kunjungan serta magang kepada siapa saja yang ingin belajar tentang budidaya ikan.
“Termasuk, pelayanan jasa laboratorium (pengujian kualitas air, penyakit ikan, nutrisi dan residu). Laboratorium BPBAT Mandiangin juga telah terakreditasi oleh KAN (Komite Akreditasi nasional),” lanjutnya. end/adpim/ani