
BANJARMASIN – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) gelar rapat membahas Rencana Kerja (Renja) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalsel Tahun Anggaran 2024.
Dalam pembahasan tersebut ada beberapa point yang dibahas, salah satunya komisi III menyoroti permasalah kondisi Index Pembangunan Manusia (IPM) Kalsel yang selalu berada dibawah nasional.
Hal tersebut disampaikan, Ketua Komisi III DPRD Kalsel H Sahrujani selaku pimpinan rapat ditemui setelah kegiatan berlangsung kiat-kat apa yang dilakukan tentang peningkatan IPM.
“Jadi untuk meningkatkan IPM Kalsel Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) dan Bappeda akan melakukan koordinasi untuk meningkatkan standar yang dilakukan, “ ujar politisi senior Partai Golkar ini, di gedung rumah Banjar, Selasa (18/7).
Kemudian di lanjutkan dengan paparan yang disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Perekonomian dan Infrastruktur Bappeda Provinsi Kalsel Mahrita Yanuarty, S. Pi., M.S terkait peningkatan rata-rata IPM.
Jumlah penduduk kita ada sekitar 4,07 juta. Index Pembangunan Manusia ini bisa dilihat dari sumber data BPS Pusat terlihat jelas Kalimantan Selatan ditahun 2021 IPM Kalsel 71.28 dengan nasional 72.29, sedangkan ditahun 2022 IPM Kalsel 1.84 dengan nasional 72.91.
“Ditahun 2022 tetap mengalami ketidakstabilan rata-rata IPM yang ada di Kalsel. Jadi, dari sisi pembangunan manusia bisa kita lihat di Kalimantan Selatan memang kondisinya dibawah rata-rata nasional tetapi jaraknya tidak jauh,” ujarnya.rds