
RANTAU,- Ketua TP PKK Hj Ratna Ellyani SIP secara resmi membuka kegiatan workshop dengan tema “Tantangan & Strategi Dalam Menurunkan Risiko Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) Di Kabupaten Tapin Tahun 2023, Bertempat Di Aula Sekretariat TP PKK Kab.Tapin, Selasa (11/07/2023) lalu.
Ketua TP PKK Kabupaten Tapin menjelaskan, saat ini pemerintah kabupaten Tapin, tidak hanya berjuang menurunkan angka stunting, akan tetapi juga angka kematian ibu dan bayi hingga berada dibawah angka rata – rata nasional.
Sebagaimana yang kita tau, tingginya angka kematian ibu dan bayi dipengaruhi banyak faktor, sehingga dalam menanggulangi dan menurunkannya perlu kerjasama terkoordinasi dari semua pihak. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan KIA/KB, Gizi, Kesling, Promkes-Pemberdayaan masyarakat serta konvergensi lintas sektor harus ditingkatkan, ujarnya.
Dikatakan Hj Ratna Ellyani, yang terpenting dilaksanakan penguatan program dan management didaerah Lokus AKI dan AKB. Rumah sakit, Puskesmas dan pusat layanan kesehatan lainnya harus memberikan layanan kesehatan untuk ibu hamil sesuai standar keselamatan, selain itu pastikan proses persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan.
“Kecamatan harus memastikan, apakah ibu yang akan melahirkan sudah mempunyai jaminan kesehatan,” ujarnya.
Bersama lintas sektor dan lintas program terkait serta dukungan organisasi profesi kita, dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi, tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin dalam laporannya mengatakan, tujuan dilaksanakannya workshop agar semua peserta dapat sama – sama belajar bagaimana mencegah kematian ibu dan bayi sehingga nantinya dapat menekan angka AKI dan AKB di kabupaten Tapin.
Pada saat ini angka kematian ibu dan bayi masih cukup tinggi di kabupaten Tapin, sehingga harus menjadi perhatian bersama untuk menurunkan AKI dan AKB melalui kegiatan yang terprogram dari tingkat kabupaten hingga kecamatan dan desa, ujarnya.{[her/mb03]}