
BANJARMASIN – Kerugian akibat bencana di Provinsi Kalimantan Selatan baik bencana alam seperti banjir, angin puting beliung dan tanah longsor maupun bencana sosial seperti kebakaran semester I tahun 2023 (Januari-Juni) ditaksir mencapai Rp13,525 miliar.
“Kalau dibandingkan kerugian bencana pada periode yang sama tahun 2022 lalu yang mencapai Rp24 miliar, maka kerugian tahun ini menurun,” kata Kabid Penanganan Bencana pada Dinas Sosial Provinsi Kalsel, H Achmadi, SSos, di Banjarmasin, Selasa.
Menurut Madi (sapaan akrabnya), kerugian bencana tahun 2023 yang mencapai Rp13,525 miliar hingga semester I tersebut terdiri dari bencana sosial yakni kebakaran sekitar Rp12,8 miliar dan bencana alam Rp725 juta.
Dari kerugian bencana sosial yakni kebakaran pemukiman penduduk sampai akhir Juni 2023 sebesar Rp12,8 miliar itu terbesar dialami Kota Banjarmasin mencapai Rp5,475 miliar, disusul Kabupaten Banjar Rp1,3 miliar.
Selain itu, Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) masing-masing Rp1,2 miliar, Kabupaten Barito Kuala (Batola) sekitar Rp950 juta.
Selanjutnya, Kabupaten Balangan sekitar Rp925 juta, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Rp850 juta, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kota Banjarbaru masing-masing sebesar Rp400 juta dan Kabupaten Tanah Laut (Tala) sekitar Rp100 juta.
Sedangkan tiga daerah lainnya di Kalsel yakni Kabupaten Tapin, Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) hingga semester I masih nihil kasus kebakaran pemukiman penduduk.
Ditanya frekuensi bencana sosial di Kalsel, Madi menyebutkan, hingga semester I 2023 telah terjadi 52 kali kebakaran, terbanyak di Kota Banjarmasin 15 kali, disusul Kabupaten Batola delapan kali dan Kabupaten HST sebanyak tujuh kali.
Akibat bencana kebakaran pemukiman penduduk di Kalsel itu, katanya, sebanyak 174 kepala keluarga (KK) atau 622 jiwa kehilangan tempat tinggal dan tiga meninggal dunia yakni dua di Kota Banjarmasin dan satu di Kabupaten Banjar.
Akibat kebakaran pemukiman penduduk itu menyebabkan 119 buah rumah penduduk mengalami rusak total, sembilan buah rumah rusak berat dan 14 buah rumah rusak ringan.
Madi juga menyebutkan hingga semester I tahun 2023 telah terjadi 29 kali bencana alam di Kalsel meliputi 21 kali bencana banjir, tujuh kali angin ribut atau lebih dikenal angin puting beliung dan satu kali tanah longsor.
Akibat bencana alam di Kalsel hingga semester I 2023 tersebut menyebabkan 65.144 KK atau 231.543 jiwa terdampak dan juga mengakibatkan enam buah rumah penduduk mengalami kerusakan berat, tujuh buah rumah rusak sedang dan 15 buah rumah rusak ringan.
Akibat bencana alam di Kalsel hingga semester I tahun 2023 tersebut kerugian ditaksir mencapai Rp725 juta, terbesar dialami Kabupaten Banjar Rp385 juta dan Kota Banjarmasin sekitar Rp260 juta. ani