
BANJARMASIN – Puncak Hari Lingkungan Hidup diperingati Pemko Banjarmasin dengan kegiatan menaman bibit pohon dan gotong royong lingkungan, khususnya mengangkut sampah dan eceng gondok di Sungai Alayung, Sungai Andai Banjarmasin, Kamis (22/6).
Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina bersama Wakil Walikota, H Arifin Noor serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love serta masyarakat setempat bergotong royong mengangkat sampah khususnya eceng gondok yang menutup sungai.
Gerakan gotong royong bebarasih ini sebagai upaya Pemko Banjarmasin menghidupkan kembali budaya gotong royong lingkungan sekitar di masyarakat.
“Di peringatan Hari Lingkungan Sedunia di Banjarmasin ini sebagai wujud kepedulian kita semua terhadap lingkungan melalui gotong royong bersih-bersih sungai,” ujar Ibnu Sina.
Ibnu mengatakan gerakan gotong royong itu dilakukan berkelanjutan oleh masyarakat. “Diharapkan tidak hanya pada momentum peringatan hari lingkungan saja, namun budaya gotong royong beberasih ini dapat dilakukan disaat mengisi akhir pekan sebagai kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal,” tuturnya.
Meskipun sudah ada petugas Satgas kebersihan, tetapi sebagai masyarakat juga harus mendukung kegiatan menjaga lingkungan bersama. “Jangan hanya menonton, ayo bantu dan turun tangan untuk mewujudkan lingkungan berasih,” katanya.
Apresiasi positif terhadap program Gerakan Masyarakat (Germas) 100.000 B’basah (Bawah Berumahan Barasih Sampah) kepada program Dinas Lingkungan Hidup sebagai upaya mengajak masyarakat untuk mengajak masyarakat peduli lingkungan dengan stop membuang sampah di kolong rumah.
“Tentu program ini harus didukung seluruh warga kota supaya kolong rumahnya bersih dari sampah,” tuturnya.
Pada kesempatan sama, Kepala DLH Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love mengatakan program B’basah terus berjalan setiap minggunya di masing-masing wilayah.
“Kegiatan ini dilaksanakan setiap Jumat, Sabtu dan Minggu, hanya saja yang lebih aktif kegiatan tersebut pada hari Jumat dan Sabtu,” ungkapnya.
Dikatakannya, setiap kali kegiatan B’basah rata-rata mengumpulkan kurang lebih satu ton sampah yang didominasi sampah plastik.
“Wilayah sampah tertimggi yang dikumpulkan di Kecamatan Banjarmasin Barat, karena memang banyak rumah di atas sungai,” ujarnya.
Untuk program B’Barasih ini, DLH menargetkan 1.000 ton sampah dalam setahun sebagai motivasi masyarakat. “Tujuan program ini adalah untuk mengubah mindset dan kebiasaan masyarakat untuk tidak membuang sampah lagi setelah dibersihkan,” kata Alive. via/ani
BANJARMASIN – Puncak Hari Lingkungan Hidup diperingati Pemko Banjarmasin dengan kegiatan menaman bibit pohon dan gotong royong lingkungan, khususnya mengangkut sampah dan eceng gondok di Sungai Alayung, Sungai Andai Banjarmasin, Kamis (22/6).
Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina bersama Wakil Walikota, H Arifin Noor serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love serta masyarakat setempat bergotong royong mengangkat sampah khususnya eceng gondok yang menutup sungai.
Gerakan gotong royong bebarasih ini sebagai upaya Pemko Banjarmasin menghidupkan kembali budaya gotong royong lingkungan sekitar di masyarakat.
“Di peringatan Hari Lingkungan Sedunia di Banjarmasin ini sebagai wujud kepedulian kita semua terhadap lingkungan melalui gotong royong bersih-bersih sungai,” ujar Ibnu Sina.
Ibnu mengatakan gerakan gotong royong itu dilakukan berkelanjutan oleh masyarakat. “Diharapkan tidak hanya pada momentum peringatan hari lingkungan saja, namun budaya gotong royong beberasih ini dapat dilakukan disaat mengisi akhir pekan sebagai kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal,” tuturnya.
Meskipun sudah ada petugas Satgas kebersihan, tetapi sebagai masyarakat juga harus mendukung kegiatan menjaga lingkungan bersama. “Jangan hanya menonton, ayo bantu dan turun tangan untuk mewujudkan lingkungan berasih,” katanya.
Apresiasi positif terhadap program Gerakan Masyarakat (Germas) 100.000 B’basah (Bawah Berumahan Barasih Sampah) kepada program Dinas Lingkungan Hidup sebagai upaya mengajak masyarakat untuk mengajak masyarakat peduli lingkungan dengan stop membuang sampah di kolong rumah.
“Tentu program ini harus didukung seluruh warga kota supaya kolong rumahnya bersih dari sampah,” tuturnya.
Pada kesempatan sama, Kepala DLH Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love mengatakan program B’basah terus berjalan setiap minggunya di masing-masing wilayah.
“Kegiatan ini dilaksanakan setiap Jumat, Sabtu dan Minggu, hanya saja yang lebih aktif kegiatan tersebut pada hari Jumat dan Sabtu,” ungkapnya.
Dikatakannya, setiap kali kegiatan B’basah rata-rata mengumpulkan kurang lebih satu ton sampah yang didominasi sampah plastik.
“Wilayah sampah tertimggi yang dikumpulkan di Kecamatan Banjarmasin Barat, karena memang banyak rumah di atas sungai,” ujarnya.
Untuk program B’Barasih ini, DLH menargetkan 1.000 ton sampah dalam setahun sebagai motivasi masyarakat. “Tujuan program ini adalah untuk mengubah mindset dan kebiasaan masyarakat untuk tidak membuang sampah lagi setelah dibersihkan,” kata Alive. via/ani