
RANTAU – Polres Tapin menyatakan satu dari enam tahanan yang kabur dari rumah tahanan (rutan) polres setempat meninggal dunia usai ditangkap petugas.
“Penyebab kematian karena faktor kelelahan. Kemungkinan selama pelarian tak cukup mendapatkan asupan makanan,” kata Kapolres Tapin AKBP Sugeng Priyanto, Rabu (26/4) dini hari.
Ia mengatakan, satu tahanan meninggal dunia ini merupakan dari lima orang yang sudah diciduk kembali anggota Polres Tapin, setelah melarikan diri pada hari kedua Lebaran Idul Fitri atau Minggu (23/4).
Tahanan yang tewas tersebut bernama Syaripudin Bin Nasar (45) asal Banua Anyar, Kabupaten Banjar. Sedangkan satu tahanan masih dalam pengejaran petugas Polres Tapin.
Dokter Rumah Sakit Umum Daerah Datu Sanggul Rantau Amelya mengungkapkan, fakta medis terkait penyebab kematian Syaripudin karena faktor kelelahan.
“Ada faktor kelelahan juga, kemungkinan cardiac arrest, kalau bahasa kita itu henti jantung. Jadi, itu yang menyebabkan dia meninggal,” jelasnya.
Tak lama usai ditangkap petugas di Desa Lokpaikat, Tapin sekitar pukul 17.00 Wita pada Selasa (25/4), Syaripudin tiba di rumah sakit kemudian dinyatakan tak bernyawa pada pukul 18:08 Wita. “Ada satu luka tembakan di bagian paha (tindakan terukur terarah kepolisian),” ujarnya.
Saat dilakukan penanganan medis, lanjut dia , terlihat tak ada luka lebam di bagian tubuh pria itu. “Tidak ada (luka lebam),” ungkap Amelya.
Saat ini, jasad Syaripudin masih berada di RSUD Datu Sanggul Rantau. Petugas Polsek Tapin belum bisa menghubungi pihak keluarga.
Sedangkan empat tahanan kabur lainnya yang ditangkap telah kembali ke Rutan Polres Tapin usai menjalani perawatan di rumah sakit. ant