
BANJARMASIN – Proyek jalan bebas hambatan (tol) yang menghubungkan antara Banjarbaru-Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), progresnya (perkembangan) baru 25 persen.
Karena itu diharapkan, di tahun 2024 mendatang atau di akhir masa jabatan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, proyek jalan tersebut bisa diselesaikan demi kepentingan masyarakat banua.
Untuk pengerjaan proyek jalan tersebut oleh Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel sejak 2019 hingga 2022 dengan anggaran yang besar bersumber dari APBD Kalsel, hingga terselesaikan sepanjang 25 kilometer.
Harapan tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalsel HM Rosehan Noor Bahri SH. Ia mengatakan, kondisi jalan itu belum sepenuhnya selesai dikerjakan, meski kemarin ada video viral yang menyatakan pembangunan jalan bebas hambatan itu sudah selesai.
“Kemarin viral ada video di instagram jalan bebas hambatan itu sudah selesai. Saya tegaskan sebetulnya belum selesai,” ujarnya disela acara buka puasa bersama dengan Pressroom DPRD Kalsel di Taher Square, Sabtu (15/4) sore.
Ia menyebutkan, proyek jalan bebas hambatan itu paketnya dari Banjarbaru-Batulicin, walaupun lokasinya di Aranio.
“Sebab itu kami berharap kepada Pemprov Kalsel di penghujung masa jabatan Pak Sahbirin, di tahun 2023 dan 2024 pelaksanaannya bisa lebih maksimal, sehingga menjadi kenangan yang indah bagi beliau mengakhiri masa jabatannya,” kata Rosehan.
Politisi PDIP ini juga menyebutkan besarnya anggaran untuk pembangunan proyek jalan bebas hambatan itu yang bersumber dari APBD Kalsel. “Anggarannya cukup besar tahun ini, sekitar Rp 250 miliar,” ungkapnya.
Disinggung kondisi jalan tersebut, Rosehan menegaskan baru melihat sekitar 25 persen, sehingga cukup panjang untuk diperbaharui.
“Mudah-mudahan 2024 bisa terselesaikan, karena itu sebuah kebanggaan bagi kita bisa menghemat jarak tempuh sekitar 2,5 jam ke Batulicin. Jauh dibandingkan saat ini bila melewati Pelaihari, Kintap, hingga ke Batulicin,” ujarnya.
Soal lambannya penyelesaian proyek jalan tersebut, Rosehan mengungkapkan karena ada optimalisasi anggaran. “Kami tidak bisa berbuat banyak agar bisa menyelesaikan secepatnya jalan itu, karena ada optimalisasi anggaran dari Pemprov Kalsel,” jelasnya. rds