
BANJARMASIN – Berbagai upaya dilakukan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Banjarmasin untuk mempertahankan ketersediaan stok beras lokal.
Kali ini DKP3 mencanangkan program pola tanam padi setahun dua kali. Program tersebut diharapkan dapat menutupi kekurangan stok beras di Banjarmasin dan akan dimulai tahun 2023 ini.
“Kita menggunakan bibit unggul padi lokal yang panennya bisa dua kali setahun, “ ucap Kepala DKP3 Banjarmasin Muhammad Makhmud di DPRD Banjarmasin.
Selain itu, upaya ini dilakukan karena stok beras yang semakin menipis akibat gagal panen yang dialami petani di Banjarmasin selama dua tahun belakangan.
Rebcananya, DKP3 akan menentukan lahan yang memiliki potensi atau cocok dilakukan pola tanam dua kali setahun seperti lahan di Kelurahan Tanjung Pagar Kecamatan Banjarmasin Selatan yang memiliki potensi besar untuk penanaman padi.
Sementara itu, saat ini luas lahan pertanian yang ada saat ini sekitar 2.809 hektar. Jika dimaksimalkan dengan baik maka bisa menghasilkan 4 ton perhektar yang didapatkan per tahunnya.
“Namun tetap ini tidak mencukupi kebutuhan warga Banjarmasin yang banyak penduduknya,” jelasnya.
Dengan program ini, Makhmud berharap menjadi alternatif produksi padi di Banjarmasin yang menipis karena ada perubahan fungsi lahan dari sawah menjadi pemukiman.
Sementara, DKP3 dalam upaya menekan inflasi pangan khususnya beras, pihaknya telah menjalin kerjasama untuk mendatangkan beras pamanukan asal Jawa Barat yang dinilai mirip dengan beras lokal banjar untuk menutupi kebutuhan beras di kota ini. Via/rds